PIKIRAN RAKYAT – Islandia secara resmi mulai mengoperasikan sebuah fasilitas besar yang dapat menyedot karbon dioksida (CO2) dari udara, dan menyimpannya di bawah tanah.
Karya ini pun dinilai bisa menjadi langkah besar untuk teknologi, yang telah disarankan oleh para ahli iklim untuk mengurangi gas rumah kaca demi memenuhi target Perjanjian Paris.
Fasilitas tersebut diberi nama Orca, diambil dari kata Islandia 'orka' yang berarti energi, yang dibangun bersama oleh perusahaan Swiss Climeworks dan Islandia Carbfix dengan biaya antara 10-15 juta dolar AS (Rp142-Rp213 miliar).
Setiap tahunnya, Orca akan menangkap 4.000 ton karbon dioksida yang tersedot dari udara yang setara dengan emisi rumah kaca dari sekitar 870 mobil.
Baca Juga: Cek Fakta: Sempat Diisukan Koma, Benarkah Megawati Soekarnoputri Meninggal Dunia? Simak Faktanya
Akan tetapi, proyek ini masih merupakan percontohan, yang penyerapannya dapat dengan cepat ditingkatkan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Orca tidak dibangun secara acak di Islandia, sebab negara pulau kecil ini memiliki geologi bawah tanah yang ideal untuk menangkap karbon dan banyak energi panas bumi.
Sayangnya, biaya yang diperlukan saat ini terlalu tinggi, yakni sekitar 600-800 dolar AS (Rp8,5-Rp11,3 juta) per metrik ton CO2.
Orca memiliki empat unit, yang masing-masing terdiri dari dua kotak logam yang mirip dengan yang digunakan oleh industri perkapalan.