kievskiy.org

Teori Pilot Bunuh Diri Menguat dalam Kasus MH370

SYDNEY, (PR).- Setelah melakukan pencarian 2 tahun di Samudera Hindia tanpa hasil, penyelidik MH370 yang berbasis di Australia meyakini penerbangan MH370 sengaja diarahkan untuk menghujam ke laut. BBC melaporkan, Senin 1 Agustus 2016, penyidik Larry Vance kepada program berita Australia "60 Minutes" yang ditayangkan stasiun TV Channel Nine menyebut bahwa erosi di salah satu bagian sayap yang ditemukan menunjukkan terjadinya pendaratan yang dikendalikan. "Ada yang menerbangkan pesawat itu mengarah ke dalam air. Tidak ada teori alternatif lain yang bisa kami ikuti," ujarnya. Masih kata Vance, foto-foto bagian flaperon atau sayap MH370 yang ditemukan menunjukkan tepian bergerigi, mengisyaratkan erosi dari air bertekanan tinggi yang hanya bisa terjadi jika ada yang mengarahkan pesawat ke laut. Fakta yang diungkap Larry semakin menguatkan asumsi sebelumnya bahwa pilot MH370 bunuh diri dengan sengaja menjatuhkan pesawatnya. Teori soal pilot bunuh diri telah ramai dibicarakan setahun setelah pesawat milik Malaysia itu hilang 8 Maret 2014 lalu. Teori itu pertama kali dimunculkan Kapten Simon Hardy, pilot senior Boeing 777 asal London. Menurut Hardy dalam wawancaranya yang dikutip Dailymail, pelaku hilangnya pesawat tersebut adalah pilot utama MH370. Dalam hal ini, Hardy menjelaskan teorinya dengan melakukan analisis data penerbangan pesawat nahas tersebut. Selama 6 bulan dia meneliti data itu. Simpulannya, kata Hardy, pilot MH370 Zaharie Ahmad Shah bunuh diri dengan menjatuhkan pesawat berpenumpang 239 orang itu. Hardy menyimpulkan itu setelah menganalisis data penerbangan MH370. Saat insiden terjadi, pesawat Malaysia tersebut sempat terbang beberapa kali mengitari kawasan Penang sebelum kemudian hilang dari radar. Hardy heran mengapa pilot menerbangkan pesawat ke Penang. Dia pun menelusuri biografi pilot MH370. Terungkaplah, pilot utama saat itu, Kapten Zaharie Ahmad Shah, ternyata berasal dari Penang, sedangkan co-pilot Fariq Abdul Hamid dari Selangor. "Terbang di atas Penang itulah kunci yang menunjukkan pilot sebagai dalang kecelakaan pesawat," ujar Hardy. Menurutnya, Zakarie juga diketahui punya masalah serius dalam keluarganya. Sebelumnya, sejumlah media telah melaporkan Kapten Zaharie sedang dalam proses perceraian dengan istrinya, Faizah Khanum Mustafa Khan. Masalah pribadi tersebut telah membuat sang kapten depresi dan sejumlah kalangan menduganya menjadi penyebab sang pilot melakukan aksi nekat dengan menghujamkan pesawatnya ke laut dalam penerbangan 8 Maret 2014 lalu. Teori pilot bunuh diri bukan kejadian baru di dunia aviasi. Dilansir laman Deutsche Welle, kecelakaan pesawat terbang karena pilot bunuh diri sudah beberapa kali terjadi. Dalam beberapa kasus diketahui pilot menghadapi masalah berat. Salah satunya saat pesawat Germanwings jatuh di Pengunungan Alpen, Prancis pertengahan Maret 2015 lalu yang menewaskan seluruh penumpangnya. Berdasarkan hasil analisis kotak hitam yang dilakukan tim penyelidik, ada indikasi co-pilot pesawat milik maskapai Jerman yang bernama Andreas Lubitz (28) sengaja menabrakkan pesawat ke kawasan Pegunungan Alpen sehingga pesawat hancur berkeping-keping dan semua penumpangnya tewas. Hasil investigasi juga mengungkap sisi lain dari Lubitz. Sebelum melakukan tugasnya, Lubitz sedang menjalani pengobatan depresi. Hal itu terungkap setelah tim penyelidik menemukan sejumlah obat depresi di apartemennya. Namun otoritas Germanwings mengatakan, tak mengetahui hal itu. Apalagi hasil tes kesehatan yang telah menjadi rutinitas sebelum pilot dan co-pilot bertugas menyatakan Lubitz sehat.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat