kievskiy.org

Hampir Lima Tahun Disekap Perampok Somalia, 26 Pelaut Asia Makan Daging Tikus

BEBERAPA orang dari 26 pelaut Asia yang dibebaskan setelah disandera hampir lima tahun oleh perompak Somalia, 23 Oktober 2016.*
BEBERAPA orang dari 26 pelaut Asia yang dibebaskan setelah disandera hampir lima tahun oleh perompak Somalia, 23 Oktober 2016.*

NAIROBI, (PR).- Pembebasan 26 pelaut Asia, termasuk dari Indonesia, setelah hampir lima tahun disekap perompak Somalia, meninggalkan sejumlah kisah mencengangkan. Salah satunya, para pelaut mengaku selama disandera gerombolan bajak laut Somalia yang terkenal bengis tersebut, terpaksa memakan tikus. Seperti dilaporkan BBC, Senin 24 Oktober 2016, pelaut Filipina Arnel Balbero mengatakan bahwa dirinya dan para rekan pelaut lainnya hanya diberikan sedikit air. Hal ini pula menyebabkan saat ke-26 para pelaut Asia tersebut dibebaskan, kondisi fisik mereka menunjukkan kurang gizi. Bahkan, tubuh mereka disebut seperti "mayat hidup". Balbero juga menambahkan bahwa para bajak laut Somalia memperlakukan mereka seperti binatang. Untuk diketahui, ke-26 pelaut itu disandera ketika berlayar dengan kapal mereka pada 2012 saat kapal yang mereka mereka naiki dibajak di dekat Seychelles, Samudera Hindia. Dari sini mereka kemudian dibawa ke Somalia. Sementara itu, dilansir The Guardian, para pelaut Asia tersebut dibebaskan setelah uang tebusan dibayarkan. Informasi soal uang tebusan di balik pembebasan para nelayan Asia tersebut dilontarkan langsung oleh perwakilan perompak Somalia, Bile Hussein. Hussein mengungkapkan, para pelaut dibebaskan setelah pihaknya menerima uang tebusan sebesar 1,5 juta dolar AS. Ada sejumlah mediator internasional yang memfasilitasi pembebasan ke-26 pelaut Asia tersebut. Salah satu organisasi yang ikut membantu pembebasan tersebut adalah lembaga OBP, sebuah LSM non-profit yang berbasis di Amerika Serikat. Koordinator OBP John Steed para pelaut Asia setelah dibebaskan akan dikembalikan ke negara mereka masing-masing. Dengan demikian, para sandera yang kini masih berada di Kenya, menjalani sejumlah perawatan medis, akan dipulangkan ke Filipina, Indonesia, Kamboja, Vietnam, Tiongkok dan Taiwan. “Kondisi mereka cukup baik, mengingat selama lebuh dari 4,5 tahun disandera dalam kondisi yang mengerikan dan jauh dari keluarga," ujar Steed dikutip The Guardian. Masih kata Steed, jumlahpelakut yang disandera sebenarnya 28 orang, tetapi dua orang meninggal termasuk seorang dari Indonesia. WNI yang meninggal ini dilaporkan terkena malaria. Sementara itu, dilansir BBC, WNI yang menjadi sandera ada lima yaitu, Sudirman, Supardi, Adi Manurung, Nelson dan Nasirin. Namun Nasirin meninggal dunia akibat malaria pada 2014. Dalam keterangan pers di Kemenlu pada Senin (24/10/2016) yang dikutip BBC, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan untuk membebaskan sandera pemerintah telah berkoordinasi dengan LSM internasional dan keluarga sandera sejak dua tahun lalu. Sejak 2012, jumlah perompakan yang didalangi penjahat Somalia termasuk kelompok AL Shabab, telah menurun berkat peningkatan patroli laut di kawasan Samudera Hindia. Perairan Somalia selama ini dikenal sebagai sarang perompak. Banyak negara termasuk Indonesia pernah menjadi sasaran para perompak yang tega untuk menghabisi nyawa seseorang jika tuntutan tidak dipenuhi.*** ​

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat