kievskiy.org

Cegah Krisis Kemanusiaan di Afghanistan, ICRC dan Rusia Desak Dunia Internasional Kerja Sama dengan Taliban

Pasukan NATO di Afghanistan
Pasukan NATO di Afghanistan /Reuters/Omar Sobhani

PIKIRAN RAKYAT – Tidak hanya Rusia, Komite Internasional Palang Merah (ICRC) turut mendesak masyarakat internasional untuk bekerja sama dengan Taliban lantaran lembaga penyalur bantuan tidak pernah bisa berupaya sendiri dalam mencegah krisis kemanusiaan di Afghanistan.

Rusia telah menyerukan mobilisasi bantuan internasional untuk mendukung Afghanistan ketika Moskow menjadi tuan rumah bagi Taliban dalam penyelenggaraan sebuah konferensi internasional pada Rabu, 20 Oktober 2021.

Inisiatif Rusia dalam menjadi tuan rumah pembicaraan dan menggalang bantuan untuk Afghanistan adalah bagian dari upayanya untuk meningkatkan pengaruhnya di kawasan itu setelah Amerika Serikat menarik pasukannya dari Afghanistan dan Taliban merebut kekuasaan pada Agustus silam.

"Kami yakin bahwa inilah saatnya untuk memobilisasi sumber daya masyarakat internasional untuk memberikan Kabul dukungan kemanusiaan finansial yang efektif, termasuk untuk mencegah krisis kemanusiaan dan mengurangi arus migrasi," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Baca Juga: Kasatpol PP Aceh Singkil Bantah Anjing Tewas karena Disiksa, Sherina Munaf Melawan

Sementara itu, Direktur Jenderal ICRC Robert Mardini mengatakan bahwa organisasi atau lembaga kemanusiaan telah meningkatkan upayanya di Afghanistan, tetapi dukungan masyarakat internasional sangat penting untuk menyediakan layanan dasar.

"Gabungan organisasi kemanusiaan tidak bisa melakukan semuanya. Mereka hanya dapat memberikan solusi sementara," kata Robert Mardini.

Menurutnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan bantuan tunai untuk disalurkan langsung ke Afghanistan akan menyelesaikan masalah di negara itu selama tiga bulan.

Baca Juga: Korea Utara Bergabung dengan China dalam Mengecam Dukungan AS ke Taiwan: Campur Tangan yang Tidak Bijaksana

Afghanistan telah terjerumus ke dalam krisis karena miliaran dolar bantuan asing terhenti, menyusul runtuhnya pemerintah dukungan Barat dan Taliban kembali berkuasa pada Agustus 2021.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat