kievskiy.org

Militer Sudan Menyatakan Keadaan Darurat Pascakudeta, Sebut akan Membentuk Pemerintahan Baru

Ilustrasi. Jenderal tertinggi Sudan mengumumkan keadaan darurat dan akan membentuk pemerintahan baru pasca berhasil melakukan kudeta.
Ilustrasi. Jenderal tertinggi Sudan mengumumkan keadaan darurat dan akan membentuk pemerintahan baru pasca berhasil melakukan kudeta. /Pexels/Mathias P.R. Reding Pexels/Mathias P.R. Reding

PIKIRAN RAKYAT- Pada Senin, 25 Oktober 2021, jenderal tertinggi Sudan, mengumumkan bahwa militer akan menjalankan negara itu setelah melakukan aksi kudeta dengan menangkap perdana menteri dan pejabat pemerintah sipil lainnya.

Sejak aksi pengambilalihan paksa oleh militer tersebut, ribuan warga Sudan melakukan protes di jalan-jalan menentang kudeta.

Bentrokan antara warga dan pasukan militer pun meletus di ibu kota Khartoum, Sudan dengan militer menembakkan peluru tajam kepada para demostran yang memprotes perebutan kekuasaan.

Baca Juga: Apa Itu Varian AY.4.2, Covid-19 Delta yang Dikhawatirkan Menkes Budi Gunadi?

Diketahui, pengambilalihan militer itu juga mengancam untuk menggagalkan upaya Sudan dalam transisi ke demokrasi, dua tahun setelah pengunjuk rasa memaksa penggulingan otokrat lama Omar al-Bashir.

Langkah itu dilakukan tepat sebelum militer seharusnya menyerahkan kepemimpinan administrasi militer-sipil bersama negara itu kepada warga sipil bulan depan.

Rekaman yang dibagikan secara online menunjukkan, pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan dan membakar ban ketika pasukan keamanan menggunakan gas air mata untuk membubarkan mereka.

Baca Juga: Menag Gus Yaqut Diajari Cara Berpikir yang Baik Sebagai Pembantu Presiden

Para pengunjuk rasa terdengar meneriakkan, "Orang-orang lebih kuat" dan "Mundur bukanlah pilihan!" saat gumpalan asap memenuhi udara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat