PIKIRAN RAKYAT- Pemerintah Bahrain pada hari Sabtu, 30 Oktober 2021 meminta duta besar Lebanon untuk meninggalkan negaranya dalam waktu 48 jam, di tengah kritik tentang Arab Saudi mengenai perang Yaman.
Kementerian Luar Negeri Bahrain mengatakan bahwa duta besar Lebanon, Milad Hanna Nemmour diminta untuk pergi karena sikap serta pernyataan yang tidak dapat diterima, dan negatif oleh seorang pejabat negara itu.
Langkah itu dilakukan Bahrain setelah Arab Saudi memanggil duta besarnya di Beirut untuk konsultasi dan meminta duta besar Lebanon untuk meninggalkan Kerajaan dalam waktu 48 jam pada Jumat, 29 Oktober 2021.
Baca Juga: Jawa Barat Promosi Pariwisata dengan Modal Data 2019, Timur Tengah Jadi Sasaran
Tak hanya itu, Arab Saudi juga memerintahkan penghentian segera semua impor Lebanon.
Bahkan, terkait hal ini Kerajaan pun menggandakan keputusannya mengenai larangan perjalanan bagi warganya yang ingin mengunjungi Lebanon.
Keputusan Arab Saudi tersebut mengikuti "pernyataan menghina" yang dibuat selama wawancara yang disampaikan oleh Menteri Informasi Lebanon George Kordahi.
Baca Juga: Gegara Tren Salam dari Binjai, Banyak Pohon Pisang Milik Warga Amburadul
Hal itu terjadi karena Kordahi mengkritik perang yang dipimpin Arab Saudi dalam melawan pemberontak bersenjata Houthi.