kievskiy.org

Mantan Intel Arab Saudi Sebut Pangeran Mohammed bin Salman Seorang Psikopat yang Ingin Bunuh Raja Abdullah

Putra Mahkota Mohammed bin Salman/
Putra Mahkota Mohammed bin Salman/ Instagram/@spanews

PIKIRAN RAKYAT - Seorang mantan perwira senior intelijen Saudi mengeklaim bahwa Putra Mahkota Mohammed bis Salman adalah seorang "psikopat tanpa empati" yang pernah membual bahwa dia bisa membunuh penguasa kerjaan saat itu, Raja Abdullah, dan menggantikannya dengan ayahnya sendiri.

Dalam sebuah wawancara di televisi Amerika Serikat (AS), Saad Aljabri, yang melarikan diri dari Arab Saudi pada Mei 2017 dan kini tinggal di pengasingan di Kanada mengatakan, dia telah diperingatkan oleh seorang rakannya pada 2018, setelah pembunuhan jurnalis Jamal Kashoggi di konsulat Saudi pada tahun tersebut.

Peringatan itu mengatakan bahwa tim pembunuh Saudi sedang menuju Kanada untuk membunuhnya.

"Jangan berada di dekat misi Saudi mana pun di Kanada. Jangan pergi ke kosulat. Jangan pergi ke kedutaan," katanya kepada 60 Minutes di CBS.

Baca Juga: Celine Evangelista Cari Pria Kaya Usai Bercerai dari Stefan William: Gue Nggak Munafik

"Mereka memotong-motong orang itu, mereka membunuhnya. Anda berada di daftar teratas," sambungnya, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian pada Selasa, 26 Oktober 2021.

Beberapa detail dari dugaan rencana pembunuhannya, yang dirinci dalam litigasi di AS dan Kanada, telah dilaporkan.

Akan tetapi, baru pertama kali Aljabri secara terbuka berbicara tentang perpisahannya dengan Pangeran Mohammed bin Salman.

Dia juga berbicara tentang nasib dua anak bungsunya, Sarah dan Omar, yang ditangkap dan dipenjara di Arab Saudi, yang diduga sebagai cara agar dirinya kembali ke negara itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat