kievskiy.org

KKHI Pastikan Jemaah Haji yang Sakit atau Meninggal Ditangani Sesuai Prosedur

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tengah membantu jemaah haji Indonesia yang kelelahan setelah melakukan lempar jumrah di Jamarat, Mina,  Minggu, 16 Juni 2024.* -
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tengah membantu jemaah haji Indonesia yang kelelahan setelah melakukan lempar jumrah di Jamarat, Mina, Minggu, 16 Juni 2024.* - MCH 2024

PIKIRAN RAKYAT - Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) memastikan jemaah haji Indonesia yang sakit atau meninggal dunia di Tanah Suci mendapat penanganan sesuai dengan  prosedur. Hal ini menyusul viralnya video sejumlah jenazah jemaah haji telantar di jalanan Mekah.

"Selama ini dari laporan tenaga kesehatan yang ada di lapangan, jemaah yang sakit yang kemudian ditemui atau pun pingsan, selalu dilakukan treatment, dilakukan tindakan. Kemudian dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang terdekat," kata Kabid Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Indro Murwoko di KKHI, Mekah, Kamis, 20 Juni 2024.

Sejauh ini, kata Indro, pihaknya tidak mendapatkan laporan adanya jenazah jemaah haji Indonesia yang telantar. "Kalau diberitakan hanya ditutupi kain ihram gitu ya, itu kita tidak mendapatkan laporan-laporan itu," ujarnya. 

Indro menegaskan, semua jemaah haji Indonesia, baik yang sakit atau wafat yang ditemui oleh petugas kesehatan, dipastikan ditangani sesuai dengan prosedur. 

"Semua yang ditemui oleh tenaga kesehatan Insyaallah dilakukan tindakan medis dan kalau membutuhkan tindakan yang lebih lagi maka dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat, baik itu di Pos Kesehatan Arafah, Mina, maupun di Rumah Sakit Arab Saudi yang ada di sekitar situ," ucapnya. 

40 jemaah wafat di Arafah dan Mina

Indro mengatakan data jemaah wafat yang dicatat KKHI hingga Rabu, 19 Juni 2024, pukul 16.00 Waktu Arab Saudi (WAS), yakni 11 jemaah di Arafah dan 29 jemaah di Mina, sehingga totalnya 40 jemaah. Dari data itu, jemaah yang wafat ada yang di tenda, di poskes, di Arafah dan Mina, di Jamarat, dan Rumah Sakit Arab Saudi. 

"Sebagian besar tentu saja ada yang jantung, ada yang karena penyakit stroke, kemudian ada yang karena dehidrasi. Jadi bermacam-macam. Tapi memang itu relevan dengan penyakit-penyakit yang diderita sebelumnya sejak di Tanah Air," ujarnya menjelaskan. 

Indro menyebutkan, jemaah haji yang wafat akan dibuatkan certificate of death (COD) dari tim kesehatan. Setelah semua dokumen siap, jenazah akan diserahkan ke pihak Arab Saudi untuk dilakukan pemulasaraan dan pemakaman. Semua jemaah yang wafat di Arab Saudi akan dimakamkan di sini. 

"Jadi kalau kesehatan kewenangannya hanya di membuat sertifikat kematian, serta keterangan kematian," imbuhnya. 

Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama  (Kemenag), Hilman Latief mengatakan, video yang beredar itu tidak terjadi pada jenazah jemaah haji Indonesia. 

"Gambar itu yang beredar tidak mencerminkan yang terjadi pada jemaah kita," katanya. 

Menurut dia, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi selalu siap membantu dan mengevakuasi jemaah yang membutuhkan bantuan. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat