“Tahun lalu tantangan terbesar kita adalah Muzdalifah. Kita semua mencatat, ritual mabit di Muzdalifah menyisakan trauma yang cukup mendalam bagi jemaah haji dan petugas,” kata Menag saat menghadiri acara Malam Apresiasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Mekah, Rabu, 19 Juni 2024 malam.
Tahun lalu, kata Menag, jemaah haji yang berada di Muzdalifah baru bisa dievakuasi pukul 14.00 WAS. Dia pun bersyukur, tahun ini, berkat kerja keras seluruh PPIH Arab Saudi, semua jemaah yang mabit di Muzdalifah berhasil didorong dan diberangkatkan ke Mina sejak pagi. Bahka, Mina sudah bersih sejak pukul 7.30 WAS.
“Tanpa Saudara-saudara sekalian, trauma tahun lalu bukan tidak mungkin akan kembali terjadi,” ucapnya.
Menag mengaku bersyukur berada di lingkungan PPIH yang merupakan orang-orang pilihan terbaik, sehingga pekerjaan yang menjadi tanggung jawab dan harus diselesaikan tidak terasa berat. “Saya memiliki petugas yang tangguh, petugas yang tidak pernah kenal lelah, berdedikasi tinggi, profesional, seperti kalian,” ucapnya.
Peristiwa Muzdalifah
Akibatnya, bus-bus yang harusnya sudah tiba di Muzdalifah cukup lama menunggu dan akhirnya terjadi keterlambatan. Di tengah cuaca panas itu, banyak jemaah yang pingsan dan sakit.
Melihat kondisi itu, Kementerian Agama mendesak pihak masyariq yang mengatur pelayanan haji di Arab Saudi untuk mengurai kemacetan itu. Akhirnya, pukul 10.00 WAS, jalanan bisa steril dan bus kembali lancar melaju untuk membawa jemaah dari Muzdalifah ke Mina. Seluruh jemaah berhasil meninggalkan Muzdalifah pada Rabu, 28 Agustus 2023, pukul 14.00 WAS.***