kievskiy.org

Israel Merongrong Rafah Tembus ke Gaza Utara, 6 Tewas, Puluhan Ribu Orang Terusir

Siluet tentara Israel saat mereka berdiri di atas tank, dekat perbatasan Israel-Gaza, di Israel, 2 Mei 2024.
Siluet tentara Israel saat mereka berdiri di atas tank, dekat perbatasan Israel-Gaza, di Israel, 2 Mei 2024. /REUTERS/Amir Cohen

PIKIRAN RAKYAT - Pasukan Israel merongrong Rafah di Selatan semakin jauh ke dalam kota hingga ke Shujayea di Gaza utara. Setidaknya enam warga Palestina telah terbunuh di kota Rafah. Demikian laporan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS).

Sejumlah rumah telah hancur akibat serangan terakhir. Tank-tank Israel masuk kembali ke Shujayea empat hari lalu, menembakkan peluru ke beberapa rumah, menyebabkan banyak keluarga terjebak di dalam dan tidak bisa melarikan diri.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memperkirakan 60.000 hingga 80.000 orang terusir dari tempat tinggalnya di Shujayea. Jumlah pengungsi meningkat drastis beberapa hari ke belakang.

“Hidup kami seperti neraka," kata Siham al-Shawa (50), seorang warga Shujaeya yang masih tinggal di sana, dikutip dari Al Jazeera, 1 Juli 2024.

Kepada kantor berita AFP, Siham mengatakan bahwa orang-orang terjebak di rumahnya karena serangan peluru dan bom bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.

"Sulit untuk keluar dari lingkungan yang diserang. Kami tidak tahu ke mana harus pergi untuk melindungi diri kami sendiri,” katanya.

Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera melaporkan dari Deir el-Balah, bahwa skala kerusakan di Gaza Utara sangat besar. Hal ini berdasarkan keterangan penduduk yang berhasil melarikan diri dari lingkungan tersebut.

Dia juga melaporkan, wilayah tengah Kota Gaza tak luput dari hantaman pasukan Israel. Di Waktu yang sama, di Rafah, terjadi kelanjutan serangan Israel tanpa pandang bulu ketika penduduknya mengungsi untuk menyelamatkan nyawa mereka.

“Dalam satu jam terakhir, sebuah rumah susun menjadi sasaran. Sumber-sumber medis yang kami ajak bicara mengatakan sedikitnya 15 orang tewas hari ini (Minggu, 30 Juni) di wilayah utara setelah rumah-rumah penduduk terkena serangan langsung peluru artileri,” kata Abu Azzoum.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat