kievskiy.org

Aktivis Hak Perempuan Ditembak Mati di Afghanistan: Terlalu Banyak Peluru Bersarang

Warga membawa bendera nasional pada protes yang diadakan selama Hari Kemerdekaan Afghanistan di Kabul, Afghanistan 19 Agustus 2021.
Warga membawa bendera nasional pada protes yang diadakan selama Hari Kemerdekaan Afghanistan di Kabul, Afghanistan 19 Agustus 2021. /Reuters/Stringer

PIKRIAN RAKYAT - Seorang aktivis sekaligus dosen ekonomi bernama Frozan Safi (29) telah ditembak mati di Afghanistan utara.

Ini menjadi kematian pertama dari kalangan pembela hak-hak perempuan sejak Taliban berkuasa hampir tiga bulan di negara itu.

Jenazah Frozan Safi kini telah diperiksa di rumah sakit di Kota Mazar-i Sharif setelah dia hilang sejak 20 Oktober lalu.

"Kami mengenalinya dari pakaiannya. Peluruh telah menghancurkan wajahnya," kata adik Safi, Rita, yang berprofesi sebagai dokter, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Teh Guardian pada Sabtu, 6 November 2021.

Baca Juga: Gilang 'Juragan 99' Bantah Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah Pergi ke Surabaya untuk Menemui Dirinya

"Ada luka tembakan peluru di mana-mana, terlalu banyak untuk dihitung, di kepala, jatung, dada, ginjal, dan kakinya," sambungnya, seraya menjalaskan bahwa perhiasan dan tas milik kakaknya ikut dirampas.

Menjelang akhir bulan lalu, Frozan sempat menerima telepon dari nomor tak dikenal, menyuruhnya mengumpulkan bukti pekerjaannya sbeagai pembela hak dan pergi ke rumah dengan aman.

"Kami hanya tidak tahu siapa yang membunuhnya," kata Rita.

Sebelumnya, pasukan keamanan Taliban membawa dua mayat wanita tak dikenal yang telah ditembak mati ke rumah sakit provinsi Balks, kata Meraj Faroqi, seorang dokter di rumah sakit itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat