PIKIRAN RAKYAT- Tiga menteri kesehatan (Menkes) negara bagian Jerman mendesak memperpanjang keadaan darurat untuk menerapkan langkah-langkah pandemi Covid-19 yang lebih ketat.
Perpanjangan keadaan darurat yang diajukan para Menkes itu seperti penguncian dan penutupan sekolah, karena tingkat infeksi Covid-19 selama tujuh hari di Jerman mencapai rekor tertinggi.
Data dari Robert Koch Institute menunjukkan pada Sabtu, 13 November 2021, menuturkan jumlah orang per 100.000 yang terinfeksi Covid-19 di Jerman minggu lalu naik menjadi 277,4, dan telah meningkat menjadi lebih dari 500 di beberapa wilayah negara itu.
Kepala asosiasi dokter terbesar di Jerman, Marburger Bund mengatakan kepada grup media Funke Mediengruppe bahwa unit perawatan intensif yang terbebani mungkin perlu memindahkan pasien antar wilayah untuk mencari tempat tidur dalam beberapa minggu mendatang.
Pemerintah federal dan para pemimpin dari 16 negara bagian Jerman akan membahas langkah-langkah pandemi baru minggu depan.
Namun, tiga pihak yang bernegosiasi untuk membentuk pemerintahan baru telah sepakat untuk membiarkan keadaan darurat yang berlaku sejak awal pandemi, berakhir pada 25 November, seperti yang direncanakan.
Sementara itu, Menkes negara bagian Baden-Wuerttemberg, Hessen dan Brandenburg berpendapat bahwa negara bagian perlu tetap membuka opsi penerapan kebijakan yang mengharuskan keadaan darurat untuk ditegakkan, seperti jam malam, penguncian atau penutupan sekolah, jika situasinya memburuk.
"Menghadapi beban rumah sakit yang di beberapa daerah hampir melebihi batas absolut, status epidemi harus diperpanjang di tingkat nasional," kata ketiga Menkes itu dalam pernyataan bersama pada hari Sabtu, dkutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.