PIKIRAN RAKYAT - Pihak kepolisian Uganda menembak mati lima orang, termasuk ulama Muslim, yang dituduh terafiliasi dengan kelompok ekstremis yang merupakan dalang pemboman bunuh diri pada Selasa, 16 November 2021.
Empat pria tewas dalam baku tembak di sebuah kota perbatasan barat dengan Kongo ketika mereka mencoba menyeberang kembali ke Uganda, kata polisi pada Kamis, 18 November 2021.
Orang kelima, seorang ulama bernama Muhammad Kirevu, tewas dalam "konfrontasi kekerasan" ketika pasukan keamanan menggerebek rumahnya di luar Kumpala, kata juru bicara polisi Uganda, Fred Enanga, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian.
Sementara itu, seorang ulama bernama Suleiman Nsubuga, kini tengah buron. Dua ulama tersebut dituduh telah meradikalisasi pemuda Muslim dan membujuk mereka untuk bergabung untuk melakukan aksi kekerasan.
Sebanyak 21 orang tersangka yang diduga terkait dengan para pelaku sudah ditahan, kata Enanga.
Sementara itu, ISIS mengaku bahwa mereklah yang bertanggung jawab atas teror bom bunuh diri di Kumpala pada Selasa lalu, dengan mengatakan itu dilakukan oleh orang Uganda.
Pihak berwenang menyalahkan serangan itu pada Pasukan Demokrat Sekutu, atau ADF, sebuah kelompok ektremis yang telah bersekutu dengan ISIS sejak 2019.
Baca Juga: Sempat Sadar di TKP, Mertua Vanessa Angel Ceritakan Detik-detik Menantunya Meninggal Dunia