kievskiy.org

Petra Nan Menawan Meski Mahal

PESERTA Napak tilas Jejak-jejak Rasul (JJR) berfoto bersama di depan bangunan terkenal di Petra Yordania yang dipahat kaum Nabatean, Minggu, 7 April 2019.*/SARNAPI/PR
PESERTA Napak tilas Jejak-jejak Rasul (JJR) berfoto bersama di depan bangunan terkenal di Petra Yordania yang dipahat kaum Nabatean, Minggu, 7 April 2019.*/SARNAPI/PR

SALAH satu destinasi wisata sekaligus Napak tilas Jejak-jejak Rasul (JJR) Amoures dan Khalifah Tour adalah Petra. Sebuah daerah bersejarah yang bisa ditempuh sekitar 3 jam perjalanan dari Amman, ibukota Yordania.

Petra  merupakan salah satu peninggalan arkeologi terkemuka di dunia yang masuk dalam daftar Warisan Dunia (World Heritage) UNESCO dan salah satu The New Seven Wonders of the World (tujuh keajaiban baru dunia).

Petra atau disebut juga Batra adalah ibu kota Bangsa Nabatea atau Nabataean atau Anbath yang menguasai wilayah luas mulai selatan Suriah, Yordania, sampai Aqaba. Nabatea berjaya pada abad ke-4 Sebelum Masehi (SM) sampai abad ke-1 Masehi. "Kaum Nabatean merupakan bangsa pedagang dengan Petra menjadi perlintasan dagang antara Suriah di timur, Laut Tengah dan Eropa di utara, Mesir di barat, dan Arab Saudi di selatan," ujar pemandu wisata asal Amman, Majid, Minggu, 7 April 2019.

Tak heran apabila kota seperti Petra juga terdapat di Arab Saudi yang disebut Mantaiqa Baida atau Madaun Saleh dan di Suriah."Sebagai kota dengan banyak pedagang antar-bangsa, maka bangunannya pun percampuran gaya Suriah, Mesir, Yunani, Romawi, dan lainnya. Kemampuan dan keterampilan mengukir batuan di perbukitan menghasilkan istana megah, altar, rumah, makam, gedung teater, tempat religi, termasuk sistem pengairan yang terpisah antara air untuk manusia dan hewan," ujarnya

Kemampuan kaum Nabatean dalam memahat dinding batu menjadi bangunan disebutkan dalam Alquran berkenaan Nabi Saleh dan Kaum Tsamud. "Apakah kaum Tsamud tinggal di Petra? Peradaban Petra runtuh pada abad ke-1 M dan hanya tinggal puing bangunannya saja. Apakah Petra merupakan sisa peninggalan Kaum Tsamud? Wallahu a'lam," ujarnya.

Dalam Alquran Surah Al-A’raf: 73-79 dinyatakan Nabi Saleh diutus kepada Kaum Tsamud agar kaum tersebut menyembah Allah SWT. Kaum ini mendirikan istana-istana dan memahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah. Namun, kaum ini membuat kerusakan di muka bumi dan tidak percaya kepada Allah sehingga akhirnya ditimpa gempa dan menjadi mayat-mayat bergelimpangan di tempat tinggal mereka.

Mengenai lokasi tempat tinggal Kaum Tsamud dapat diketahui dari hadis Nabi Muhammad ketika Perang Tabuk tahun 630 M seperti dalam QS. At-Taubah: 117-188. Tabuk saat ini provinsi di utara Arab Saudi dan di utara Arab Saudi terdapat Yordania. "Tabuk berbatasan dengan Madinah di selatan. Dalam Perang Tabuk, Rasulullah melintasi Al-Hijr sekitar 400 kilometer dari Madinah dan 500 kilometer dari Petra. Hijr atau Al-Hijr atau Hegra oleh  Arab Saudi didaftarkan sebagai World Heritage dengan nama Al-Hijr Archaeological Site (Mada’in Salih)," ucapnya.

Sementara untuk tiket masuk ke Petra juga lumayan mahal yakni 5O sinar Yordan ataubaekitar Rp 1 juta per orang. Wisatawan berjalan kaki sekitar 2 km menelusuri jalan yang membelah di antara dua bukit. "Sepanjang jalan akan nampak bukit yang dilubangi maupun diukir menceritakan kehidupan kaum Nabatean," kata Majid lagi.

Bagi yang tak kuat berjalan bisa naik kuda, mobil golf, atau delman yang lagi-lagi tarifnya tak murah. Paking banyak digunakan delman yang dikenakan 40 dolar AS (sekitar Rp 575.000) bagi dua orang dan mobil golf 200 Dolar AS (sekitar Rp 2,8 juta) untuk berlima. "Tarif ini bolak-balik, tapi kalau berangkat atau pulang saja tetap sama tarifnya," katanya tersenyum.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat