PIKIRAN RAKYAT - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengelompokkan varian baru Omicron ke dalam kategori kewaspadaan tertinggi.
"WHO sudah menggolongkannya dalam VOC berdasar rekomendasi WHI's Technical Advisory Group on SARS-CoV-2 Virus Evolution (TAG-VE)," kata Guru Besar Paru FKUI, Prof Tjandra Yoga Aditama saat dikonfirmasi.
Menurut Tjandra, virus B 1.1.529 itu diberi nama Omicron setelah dikelompokkan dalam kategori VOC bersama Alpha (B 1.1.7), Beta (B 1.351), Gamma (P1) dan Delta (B 1.617.2).
Pasalnya, varian VOC memiliki karakteristik lebih mudah menular, menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Lalu, secara signifikan mengurangi antibodi, dapat mengurangi efektivitas pengobatan, vaksin atau diagnosis medis.
"Pertimbangan utamanya adalah karena banyaknya mutasi yang terjadi, ada yang mengatakan 30 di spike protein dan ada juga yg menyatakan sampai 50 total mutasi," ujarnya.
Menurut mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Omicron adalah mutasi terbanyak virus Covid-19 yang terjadi selama ini dan sebagian mutasi ini berjenis baru.
Tjandra mengatakan mutasi dalam jumlah banyak dan cepat dikhawatirkan memicu penyebaran yang cepat seperti yang terjadi di Afrika.