kievskiy.org

Imbas Aksinya Sembunyi di Bilik Roda Pesawat, Pria Asal Guatemala Terancam Ditahan

Ilustrasi pesawat. Dikabarkan penumpang pesawat tujuan AS harus menelan pil pahit karena terdampar setelah sebelumnya pesawat melakukan pendaratan darurat.
Ilustrasi pesawat. Dikabarkan penumpang pesawat tujuan AS harus menelan pil pahit karena terdampar setelah sebelumnya pesawat melakukan pendaratan darurat. /Pexels/Tom Fisk

PIKIRAN RAKYAT – Masalah imigrasi di perbatasan masih menjadi PR besar bagi kedua negara, yaitu Amerika Serikat dan Guatemala. Pasalnya, sekira 1,7 juta migran asal Guatemala telah ditangkap atau diusir dari perbatasan Amerika Serikat selama setahun terakhir. Banyak dari mereka melarikan diri dari kekerasan geng dan kemiskinan.

Mengingat pada Juni 2021, Wakil Presiden AS Kamala Harris telah menemui Presiden Guatemala Alejandro Giammattei untuk membahas masalah imigrasi di perbatasan selatan Amerika Serikat.

Disebutkan bahwa Kamala Harris ditugaskan oleh Presiden AS Joe Biden untuk mengatasi akar masalah di balik peningkatan jumlah migran yang menuju negaranya.

Dalam pertemuannya dengan Presiden Guatemala Alejandro Giammattei, Kamala Harris mengatakan bahwa kunjungan luar negeri pertamanya sebagai Wakil Presiden AS ke Guatemala mencerminkan prioritas pemerintahan Presiden Joe Biden di kawasan tersebut.

Baca Juga: Mengudara di Roda Pesawat Selama 2,5 Jam, Penumpang Gelap Asal Guatemala Ini Berhasil Mendarat

Akibat kekerasan geng dan kemiskinan yang masih mengepung negara itu, seorang penumpang gelap asal Guatemala bersembunyi di bilik roda pendarat pesawat American Airlines yang terbang ke Miami, Florida, Amerika Serikat.

Setelah pesawat mendarat, pria berusia 26 tahun itu segera diserahkan ke kantor imigrasi Amerika Serikat dan dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa kesehatannya.

Pasalnya, penerbangan Guatemala-Miami memerlukan waktu sekitar dua setengah jam.

Salah satu stasiun TV Miami yang menayangkan video tentang pria tersebut di Bandara Internasional Miami sesaat setelah mendarat melaporkan bahwa Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) membenarkan insiden tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat