kievskiy.org

Dokter Afrika Selatan yang Menandai Omicron Mengklaim Varian Tidak Menyebabkan Penyakit Serius

Ilustrasi Covid-19. Seorang dokter Afrika Selatan mengatakan bahwa varian baru Covid-19 Omicron tidak menyebabkan penyakit yang serius terhadap pasiennya.
Ilustrasi Covid-19. Seorang dokter Afrika Selatan mengatakan bahwa varian baru Covid-19 Omicron tidak menyebabkan penyakit yang serius terhadap pasiennya. /Pixabay/PIRO4D

PIKIRAN RAKYAT- Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, Angelique Coetzee yang memperingatkan varian baru Covid-19 Omicron, mengatakan pada Minggu, 28 November 2021 bahwa varian tersebut tidak menyebabkan penyakit yang serius.

Hal itu didasarkan kepada puluhan pasien yang dirawatnya, yang dicurigai memiliki varian Covid-19 Omicron, hanya menunjukkan gejala ringan dan pulih sepenuhnya tanpa rawat inap.

Dokter Afrika Selatan itu juga mengatakan kepada AFP bahwa dia telah melihat sekitar 30 pasien dari pasiennya yang dites positif Covid-19 Omicron, tetapi memiliki gejala yang tidak biasa.

"Apa yang membawa mereka ke operasi adalah kelelahan yang luar biasa ini," katanya, berbicara dari Pretoria, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Times of Israel.

Baca Juga: Kadung Jadi Benang Kusut, Ayah Vanessa Angel Sebut 'Kelebihannya' Dibanding Haji Faisal

Dia mengatakan gejala dari mereka yang terpapar varian baru tersebut tidak biasa untuk pasien yang lebih muda. Ia menambahkan, sebagian besar dari orang yang positif adalah pria berusia di bawah 40 tahun, dan hanya di bawah setengahnya yang divaksinasi.

Adapun, terkait gejala, ia mengungkapkan para pasein mengalami nyeri otot ringan, "tenggorokan gatal" serta batuk kering, dan hanya beberapa yang memiliki suhu agak tinggi. Gejala yang sangat ringan ini berbeda dengan varian lain yang memberikan gejala lebih parah.

Lebih lanjut, Coetzee memberi tahu pejabat kesehatan tentang "gambaran klinis yang tidak sesuai dengan Delta", varian dominan Afrika Selatan pada 18 November, ketika dia menerima tujuh pasien pertama dari 30 pasiennya yang memiliki gejala tidak biasa.

Dia mengatakan para ilmuwan Afrika Selatan saat itu telah mempelajari varian tersebut, yang saat itu hanya dikenal sebagai B.1.1.529, yang mereka umumkan pada 25 November.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat