kievskiy.org

WHO Konfirmasi Varian Covid-19 Omicron di 23 Negara, Berikut Daftar Lengkapnya

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis daftar 23 negara yang saat ini terdeteksi varian Covid-19 Omicron per Rabu, 1 Desember 2021.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis daftar 23 negara yang saat ini terdeteksi varian Covid-19 Omicron per Rabu, 1 Desember 2021. /REUTERS/Denis Balibouse/ REUTERS/Denis Balibouse/

PIKIRAN RAKYAT- Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 1 Desember 2021, menuturkan bahwa varian Covid-19 Omicron yang ditemukan di Afrika selatan November lalu, kini telah menyebar ke 23 negara di dunia.

Berbicara pada konferensi pers, Ghebreyesus mengatakan negara-negara yang terdeteksi Covid-19 Omicron tersebut berasal dari lima atau enam wilayah WHO, dan jumlahnya diperkirakan akan terus meningkat.

Kepala WHO menyatakan penemuan varian Covid-19 Omicron seharusnya tidak "mengejutkan" karena inilah yang dilakukan virus dan juga akan dilakukan virus jika dibiarkan terus menyebar.

"WHO menanggapi perkembangan ini dengan sangat serius, begitu juga setiap negara," tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Hindustan Times.

Baca Juga: Sederhana Namun Sarat Manfaat, Hal-Hal yang Harus Anda Lakukan Setiap Hari Sebelum Jam 10 Pagi

"Kami terus belajar lebih banyak tentang Omicron, tetapi masih banyak yang harus dipelajari tentang pengaruhnya terhadap penularan, tingkat keparahan penyakit dan efektivitas tes, terapi, dan vaksin,” kata Ghebreyesus pada konferensi pers.

Mengulangi pesan WHO untuk tidak memberlakukan larangan perjalanan menyeluruh pada negara-negara yang terkena dampak, ia mencatat negara sebaliknya harus mengadopsi langkah-langkah pengurangan risiko yang rasional dan proporsional, sesuai dengan peraturan kesehatan internasional.

Ghebreyesus menunjukkan bahwa menyaring penumpang sebelum bepergian dan atau setibanya di bandara, dan karantina wajib bagi pelancong internasional adalah beberapa cara untuk memeriksa penyebaran varian Omicron sebagai pengganti larangan bepergian.

Pernyataannya itu muncul setelah Menteri Kesehatan Afrika Selatan Joe Phaahla baru-baru ini menyebut larangan perjalanan pada penerbangan yang datang dari negara itu oleh negara lain itu "tidak dapat dibenarkan" dan "kontraproduktif".

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat