kievskiy.org

Lakukan Simulasi, Olimpiade Tokyo 2020 Dibayang-bayangi Gempa Besar?

Ilustrasi gempa.
Ilustrasi gempa. Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Panitia Olimpiade Tokyo 2020 menggelar simulasi penanganan gempa untuk mengetahui kesiapan panitia dalam mengastasi bencana tersebut selama olimpiade berlangsung.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters pada Kamis 19 Desember 2019, uji coba dilakukan di pusat gimnastik Ariake, lokasi yang baru saja dibangun untuk olimpiade tahun depan.

Lokasi gimnastik itu juga diketahui berada di Tokyo Bay Utara yang memiliki 12 lokasi untuk kegiatan olimpiade 2020 mendatang.

Baca Juga: Dihukum 2 Tahun Penjara, Rapper Bertatto Tekashi69 Menangis

Uji coba tersebut ditonton setidaknya oleh 350 penonton. Pihak panitia pun merasa senang atas kerja sama yang ditunjukan oleh setiap agensi.

"Pertama, saya pikir kami telah mencapai sebagian besar tujuan utama latihan ini," kata Direktur Keamanan Kota, Hiroya Yarimizu.

Direktur Hiroya mengatakan, perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 merupakan kegiatan yang sangat penting sehingga perlu ada koordinasi yang besar antar panitia dan pihak pemerintah.

Baca Juga: BP Jamsostek Kini Miliki Program Vokasi bagi Masyarakat Ter-PHK

Pada uji coba ini kata dia juga melibatkan pihak kepolisian dan pemadam kebakaran. Peringatan dini juga diberikan dalam dua bahasa, yaitu Jepang dan Inggris.

Ia menilai semua stekholder juga sudah menjalin komunikasi yang baik.

Tidak hanya itu uji coba ini juga melibatkan beberapa penonton yang berpura-pura terluka untuk dijadikan objek penanganan, bahkan panitia juga menggunakan boneka sebagai objek dalam uji coba kali ini.

Baca Juga: Gelora Bung Karno Rusak Usai Digunakan Laga Perpisahan Bambang Pamungkas

Layaknya dalam sebuah peristiwa yang sesungguhnya, panitia memberikan pertolongan pertama bagi korban di TKP sebelum kemudian dibawa ke tempat evakuasi.

Panitia olimpiade juga telah menyiapkan alat untuk menerjemahkan bahasa jepang ke dalam bahasa lain untuk membantu ribuan pengunjung di Tokyo dalam Olimpiade Tokyo tahun depan.

Uji coba penanganan bencana gempa ini dinilai penting lantaran Jepang diketahui sebagai negara yang rentan terhadap bencana alam, mulai gempa bumi, angin topan dan bahkan Tsunami.

Baca Juga: Walhi Berharap Indonesia Jadi Pemimpin dalam Upaya Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

Kegiatan ini tidak lain untuk mengantisipasi kemungkinan bencana yang bisa saja terjadi pada saat Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.

Dalam catatan, bahkan rata-rata bencana gempa yang terjadi di Jepang bisa mencapai 1,500 gempa dalam setahun, meskipun tidak banyak yang menyebabkan kerusakan dan korban jiwa.

Namun gempa besar sempat tercatat, yaitu gempa Kobe pada tahun 1995 yang menewaskan lebih dari 6.400 orang dan menyebabkan kerusakan senilai 100 miliar dolar Amerika Serikat.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat