kievskiy.org

10 Tahun Kim Jong Un Berkuasa, Warga Korea Utara Lebih Terisolasi dan Tidak Dapat Diprediksi

Pimpinan Korea Utara, Kim Jong Un ingin hapus bayang-bayang kebijakan pendahulunya dengan kenalkan ideologi Kimjongunisme.
Pimpinan Korea Utara, Kim Jong Un ingin hapus bayang-bayang kebijakan pendahulunya dengan kenalkan ideologi Kimjongunisme. /KCNA via Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Masa pemerintahan otoriter Kim Jong Un kini sudah memasuki 10 tahun, dan dia dianggap gagal mencapai dua tujuan utamanya.

Tujuan tersebut adalah normalisasi hubungan dengan Amerika Serikat, dan kedua penerimaan Korea Utara sebagai negara senjata nuklir.

Ketika Kim Jong Un mengambil alih kepemimpinan Korea Utara dari ayahnya, Kim Jong Il, karena serangan jantung pada Desember 2011, ada harapan baru melihat pemuda yang pernah belajar di Swiss ini.

Baca Juga: Fuji Keceplosan Sebut Soal Statusnya dengan Thariq Halilintar Saat Digoda Pria: Hargai Cowok Saya

Diharapkan dia dapat mengejar kebijakan reformasi ekonomi dan keterbukaan politik sampai ke dunia luar. Demi mencapai tujuannya, Korea Utara berkomitmen menyelesaikan denuklirisasi yang dapat diverifikasi.

Hal itu sebagai imbalan atas jaminan keamanan dan berakhirnya hubungan normal dengan AS, yang akan memberi Korea Utara legitimasi internasional dan akses ke lembaga keuangan untuk tujuan pembangunan ekonomi.

Selama 10 tahun ini, tampak tekad dari seorang pemimpin untuk menormalkan hubungan dengan AS, dan dengan keyakinan bahwa ia dapat meyakinkan AS untuk menerima Korea Utara sebagai negara senjata nuklir.

Baca Juga: Tak Kuat Lagi Diajak Guru Perempuan Berhubungan Badan, Seorang Siswa di AS Nekat Lakukan Hal Tak Terduga

Tekad untuk mempertahankan senjata nuklir sambil mencari hubungan normal dengan AS telah menjadi strategi konsisten Korea Utara selama 28 tahun terakhir.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat