PIKIRAN RAKYAT - Donald Trump memerintahkan serangan rudal yang menewaskan jenderal paling kuat di Iran pada dini hari Jumat, 3 Januari 2020.
Konflik penyerangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran tersebut masih menjadi trending nomor satu di twitter dengan judul World War 3.
Masyarakat khususnya netizen menganggap bahwa serangan yang terjadi antara AS dan Iran adalah suatu perang masa depan setelah Perang Dunia Ke-2.
Baca Juga: Nilai Perdagangan Iran dan Indonesia Tercatat Lebih Tinggi Dibanding dengan Negara Asia Lainnya
Dalam keterangan itu, rencana ditujukan Trump untuk menghalangi rencana serangan oleh Iran di masa yang akan datang, serta adanya penekanan dari AS yang akan terus mengambil sikap jika diperlukan untuk melindungi warga dan kepentingannya di seluruh dunia.
Qassem Suleimani dilanda pemogokan drone, sementara sekutu lokal dari Unit Mobilisasi Populer (PMU) mengusirnya dari bandara Baghdad.
Tidak hanya Suleimani, terdapat pula pemimpin de facto PMU, Abu Mahdi al-Muhandis, seorang rekan dekat Suleimani, juga terbunuh dalam serangan itu.
Baca Juga: Pasca Banjir, Anies Baswedan Berikan Status Terkini Kondisi Listrik di Jakarta
"Jenderal Suleimani secara aktif mengembangkan rencana untuk menyerang diplomat Amerika dan anggota layanan di Irak dan di seluruh wilayah," menurut pernyataan dari Pentagon.