PIKIRAN RAKYAT - Perusahaan luar angkasa Elon Musk, SpaceX, sedang dalam persiapan akhir dalam beberapa jam sebelum meluncurkan 60 satelit Starlink ke orbit bumi rendah.
Jika satelit ini berhasil diluncurkan pada hari Selasa, 7 Januari 2020 pukul 09.00 pagi waktu Amerika, maka peluncuran itu akan memecahkan rekor jumlah satelit in-orbit yang dimiliki oleh satu perusahaan.
Melalui peluncuran satelit Starlink tersebut pada akhirnya akan meningkatkan akses internet secara global.
Baca Juga: Wajah Sendu Vino G. Bastian di Hadapan Jenazah Ibunya
Rencana Elon Musk untuk proyek SpaceX Starlink yang berbasis di Amerika Serikat adalah membuat komunikasi broadband, yang membawa internet dapat diakses di seluruh dunia, dari kutub ke kutub.
Dengan peluncuran ini, proyek broadband satelit SpaceX Starlink akan merebut spanduk dengan mengoperasikan 180 konstelasi mega satelit.
Ini akan menjadi peluncuran Starlink ketiga sejak bulan Mei, dan akan menciptakan keunggulan yang lebih besar antara SpaceX dan pesaing terdekatnya di sektor broadband satelit yang masih baru muncul.
Terkait peluncuran tersebut, Bank Dunia juga menjelaskan bahwa masih ada sekitar setengah dari populasi dunia, yaitu empat miliar orang yang masih kekurangan akses ke internet.