PIKIRAN RAKYAT - Presiden Iran, Hassan Rouhani, baru-baru ini mengatakan bahwa negaranya saat ini sedang memperkaya uranium pada tingkat yang lebih tinggi.
Setelah ketegangan politik antara Iran dan Amerika Serikat semakin memanas, kesepakatan Nuklir tahun 2015 berada di ambang kehancuran.
Rouhani mengklaim sedang memperkaya Uranium sebelum perjanjian nuklir membatasi kegiatan itu.
Baca Juga: Carifilms, IMDB-nya Pencinta Film Asal Indonesia
Sebuah pernyataan yang dilakukan oleh Rouhani ini kemungkinan akan membuat marah pemerintah Trump dan kritik pemerintah.
Dikarenakan uranium yang diproduksi oleh pemerintahan Iran ini merupakan bahan yang dapat digunakan untuk bom nuklir.
Trump telah berulang kali mengatakan bahwa dia tidak akan membiarkan Iran mengembangkan senjata nuklir selama ia mengawasi, sehingga Gedung Putih menganggap bahwa pernyataan Rouhani sebagai provokasi yang jelas.
Baca Juga: Soal Serangan Iran ke AS, Pemimpin Agung Atatollah Khamenei: Atas Bantuan Tangan Tuhan
Ketika Trump menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir 2015, hal tersebut diyakini para ahli merupakan cara efektif untuk mencegah Iran membuat bom.