PIKIRAN RAKYAT - Pasien pertama di Amerika Serikat yang terjangkit virus corona yang tengah dirawat di rumah sakit, Washington State, diberi infus dari obat hasil eksperimen.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Verge, obat yang dinamakan remdesivir itu belum cukup untuk membuktikan penyembuhan pasien virus corona.
Remdesivir dikembangkan oleh perusahaan farmasi Gilead yang dulunya pernah digunakan untuk Ebola.
First US #nCoV2019 patient treated with #remdesivir. Hard to wrap your mind around the fact that your pipetting may have helped save a human life #coronavirus #antivirals #— Timothy Sheahan (@timothysheahan) January 31, 2020
Obat itu diklaim merupakan kombinasi obat anti HIV yang menurut dokter dapat menyembuhkan infeksi virus corona.
Remdesivir adalah obat antivirus spektrum luas yang menghambat aktivitas protenin yang membuat virus corona membuat salinannya sendiri.
Grup peneliti mengidentifikasi obat tersebut sebagai salah satu obat yang berpotensi sembuh dari virus corona.
Baca Juga: Akibat Cristiano Ronaldo Tak Main, Dua Fans Asal Korea Selatan Dapat Kompensasi Jutaan Rupiah
Pengujian terhadap virus corona menunjukkan bahwa remdesivir memblok aktivitas seperti yang terlihat di laboratorium.