kievskiy.org

Menlu Kamboja: Myanmar Miliki Semua Bahan untuk Perang Saudara

Ilustrasi. Menteri Luar Negeri (Menlu) Kamboja Prak Sokhonn mengatakan krisis politik dan keamanan Myanmar kian dalam, dan bisa memicu perang saudara.
Ilustrasi. Menteri Luar Negeri (Menlu) Kamboja Prak Sokhonn mengatakan krisis politik dan keamanan Myanmar kian dalam, dan bisa memicu perang saudara. /Reuters

PIKIRAN RAKYAT- Kamboja, ketua blok regional Asia Tenggara (ASEAN), telah memberi peringatan kepada Myanmar menjelang kunjungan Perdana Menteri (PM) Hun Sen ke negara yang dilanda krisis itu.

PM Kamboja Hun Sen, yang negaranya tahun ini menjabat sebagai ketua bergilir ASEAN, dikabarkan akan mengunjungi Myanmar pada 7-8 Januari 2022 dalam upaya meredakan krisis.

Sebagaimana diketahui, Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta Februari 2021, dengan lebih dari 1.400 orang tewas dalam tindakan keras terhadap perbedaan pendapat oleh pasukan keamanan, menurut kelompok pemantau lokal.

Namun, menjelang kunjungan Hun Sen ke Myanmar tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) Kamboja Prak Sokhonn memperingatkan bahwa prospek itu mengerikan.

Baca Juga: Alih Kelola Bandara Kualanamu ke India, Penjualan Aset Negara Lewat Jalur Belakang

"Krisis politik dan keamanan di Myanmar semakin dalam, dan telah menyebabkan (suatu) krisis ekonomi, kesehatan dan kemanusiaan. Kami merasa bahwa semua bahan untuk perang saudara sekarang ada di atas meja," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Straits Times.

"Sekarang ada dua pemerintahan, ada beberapa angkatan bersenjata, orang-orang sedang menjalani apa yang mereka sebut gerakan pembangkangan sipil dan (ada) perang gerilya di seluruh negeri," sambungnya.

Hal itu disampaikan aprak Sokhonn pada kuliah hari Senin yang diselenggarakan oleh lembaga pemikir yang berbasis di Singapura, ISEAS-Yusof Ishak Institute.

Prak Sokhonn menolak kritik bahwa kunjungan Hun Sen akan melegitimasi junta, dan mengatakan "perhatian langsung kerajaan adalah untuk memperbaiki situasi di Myanmar".

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat