PIKIRAN RAKYAT - Melihat semakin parahnya situasi di Tiongkok tentang penyebaran virus corona baru, sebuah metode yang memantau populasi hewan liar dilakukan oleh Pemerintah Tiongkok.
Hewan-hewan liar yang ada di cagar alam di Tiongkok dianggap bisa menjadi sesuatu yang penting untuk solusi pencegahan virus di masa yang akan datang.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman South China Morning Post, seorang profesor dari Universitas Anglia Timur di Inggris, Profesor Douglas Yu menggunakan bioteknologi terbaru untuk melakukan ekstrasi DNA dari darah di dalam perut lintah.
Baca Juga: Persib Bandung Semakin Optimis Tatap Liga 1 2020
Yu mengklaim bahwa lintah terobsesi terhadap darah, lintah juga bisa memakan darah manusia, beruang maupun katak.
Pada 2015, Yu membuat sebuah tim survei di hutan Yunnan, Tiongkok yang bertujuan untuk mendeteksi DNA dari satwa liar.
Yu membayar penjaga hutan untuk mengumpulkan lintah saat mereka sedang patroli mengelilingi hutan.
Tim Yu mengekstrasi DNA dari perut lintah, lalu menerapkan piranti lunak canggih yang dapat membandingkan sekuens DNA yang berbeda terhadap sekuens DNA hewan dalam basis data yang ada.