PIKIRAN RAKYAT - Lebih dari 10 orang tewas dan ratusan orang lainnya luka-luka akibat bentrokan yang terjadi lagi di New Delhi, India.
Kerusuhan ini membayangi kunjungan pertama Presiden Amerika Serikat Donald Trum ke India untuk menjajaki beberapa kerja sama.
Sebelumnya, bentrokan besar terjadi sejak undang-undang kewarganegaraan baru dimulai pada bulan Desember lalu. Namun pada hari Senin, 24 Februari 2020, bentrokan terjadi kembali di timur laut Delhi.
Sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari artikel terbitan Reuters, kawasan tersebut jaraknya hanya beberapa mil dari tempat Trump dan Perdana Menteri India Narendra Modi bertemu untuk melakukan pembicaraan.
Menteri Urusan Dalam Negeri India, G. Kishan Reddy mengatakan bahwa kekerasan itu merupakan sebuah konspirasi untuk mencemarkan nama baik India saat Trump mengunjungi negara itu.
Komisaris Gabungan Polisi Alok Kumar mengatakan, sekitar 3.500 polisi dan petugas paramiliter telah dikerahkan untuk menanggulangi peristiwa tersebut.
Beberapa korban yang mengalami kekerasan akibat bentrokan menderita luka tembak di bagian kepala dan tubuh mereka.
Baca Juga: Dampak Banjir Jakarta, Motor Antik Roy Marten Tenggelam