kievskiy.org

Usai Memutuskan Mundur, Mahathir Mohamad Pertanyakan Kekuasaan PM Baru Malaysia

RAJA Malaysia memutuskan Mahathir untuk tetap bertahan sampai seorang penerus baru diputuskan.
RAJA Malaysia memutuskan Mahathir untuk tetap bertahan sampai seorang penerus baru diputuskan. /AFP

PIKIRAN RAKYAT - Eks Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menggelar rapat darurat parlemen untuk membahas kurangnya dukungan mayoritas pada perdana menteri terpilih, Muhyiddin Yassin.

Seperti dilansir The Guardian, Senin, politisi kawakan berusia 94 tahun ini akan mengajukan rapat darurat dengan seluruh anggota parlemen untuk menguji apakah sosok yang menggantikannya, Muhyiddin Yassin, punya dukungan yang cukup.

Mantan menteri dalam negeri, Muhyiddin, telah diangkat oleh raja Malaysia sebagai perdana menteri yang baru. Apalagi, Muhyiddin berasal dari Partai UMNO yang terlibat skandal korupsi. Mahathir, yang sebelumnya adalah PM sementara, mengungkapkan dalam konferensi pers pada hari Minggu bahwa dirinya mendapatkan dukungan mayoritas dari anggota parlemen. Sayangnya, sang raja tidak akan mempekerjakannya lagi.

Baca Juga: Kunci Sukses Mobil Mengurangi Dampak Tabrakan, Dibantu oleh Struktur Kaku pada Bodi Mobil

“Kita  melihat orang yang tidak memiliki dukungan mayoritas, tetapi menjadi perdana menteri”. Mahathir menuturkan, ia merasa dikhianati oleh Muhyiddin. Dia menuduh politisi UMNO tersebut telah merencanakan ini dari sejak lama untuk mengambil tahta perdana menteri.

Menurut pihak kerajaan, Muhyiddin Yassin sudah mengambil sumpahnya pada hari Minggu, sepekan setelah kekacauan politik yang diikuti dengan hilangnya pemerintahan reformis dan pengunduran diri Mahathir sebagai PM.

“Proses penunjukkan perdana menteri tidak bisa ditunda karena negara membutuhkan pemerintahan demi kesejahteraan rakyat dan bangsa,” tutur pihak istana.

Baca Juga: PSSI Dorong Pemda Bangun Gedung Stadion Olahraga di Pangandaran

Sang raja telah mengangkat perdana menteri yang baru, sementara calon kandidat lainnya, pada pekan ini berlomba-lomba untuk menunjukkan seberapa besar dukungan yang didapat dari parlemen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat