kievskiy.org

Pejabat Dipecat dan Sanksi Pencabutan Subsidi hingga Hukuman Mati bagi Penentang Perang COVID-19 di Tiongkok

SEORANG petugas medis mengambil foto lukisan di lorong Rumah Sakit Leishenshan, Wuhan, China, yang baru ditempati untuk perawatan para pasien COVID-19.*
SEORANG petugas medis mengambil foto lukisan di lorong Rumah Sakit Leishenshan, Wuhan, China, yang baru ditempati untuk perawatan para pasien COVID-19.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Virus corona baru COVID-19 telah sebabkan ribuan orang meninggal dunia. 

Virus mematikan ini pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada 31 Desember 2019 lalu.

Dan hanya dalam waktu singkat ratusan orang telah terjangkit virus corona yang akhirnya diketahui berjenis baru COVID-19.

Sejak diumumkannya perang terbuka menghadapi COVID-19 (virus corona baru) pada tanggal 20 Januari 2020, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengerahkan segala kekuatan dan potensi negaranya.

Baca Juga: Hindari Terinfeksi Virus Corona, Masyarakat dengan Kreatif Membuat Salam Baru dari Wuhan Shake hinggak Hips Bump

Tiga hari kemudian, Kota Wuhan "dikorbankan" dengan isolasi penuh agar sebaran wabah pnuemonia akibat COVID-19 yang diduga berujung pangkal di pasar hewan di Distrik Huanan tidak makin meluas.

Tak peduli Ibu Kota Provinsi Hubei itu memiliki produk domestik bruto (GDP) hingga 224,28 miliar dolar AS, bahkan terbesar kedelapan di Tiongkok.

Torehan sejumlah prestasi internasional atas kesuksesannya sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Militer Dunia (7th CIMS Military World Games), Kejuaraan Tenis Putri WTA, dan sederet pergelaran olahraga dunia lainnya diabaikan.

Baca Juga: Ancaman 'Sweeping' sebagai Buntut Kekerasan Terhadap Muslim, Dubes: Percayakan Perlindungan Warga Negara India kepada Otoritas Indonesia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat