PIKIRAN RAKYAT - Seruan agar Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson untuk mengundurkan diri semakin meningkat, setelah lebih banyak pengungkapan yang terungkap terkait sejumlah pesta reguler yang diselenggarakan di Downing Street, melanggar aturan lockdown (penguncian) Covid-19.
Diketahui, PM Inggris Boris Johnson menyaksikan sesi minum mingguan "Wine-time Friday" oleh stafnya selama pandemi Covid-19, di mana mereka memasang lemari es anggur yang dibeli khusus, menurut laporan baru oleh surat kabar Daily Mirror.
Laporan di surat kabar Inggris itu mengakhiri pengungkapan tentang pelanggaran aturan lockdown di Downing Street yang membuat kantor Boris Johnson dipaksa pada hari Jumat untuk meminta maaf kepada Ratu Elizabeth II.
Pada hari Rabu, Johnson meminta maaf kepada parlemen karena menghadiri apa yang disebutnya "acara kerja", pada saat kerumunan dilarang di Inggris.
Baca Juga: Luhut Pandjaitan Dapat Bisikan soal Omicron, Siapkan Skenario jika Terjadi Lonjakan Kasus
Adapun terkait apakah Johnson dan stafnya secara sadar melanggar hukum selama penguncian, sebelumnya merupakan pertanyaan utama yang dibahas dalam penyelidikan oleh pegawai negeri senior Sue Gray.
The Daily Mirror menerbitkan foto kulkas anggur yang dikirim ke pintu belakang di Downing Street pada Desember 2020, dan mengatakan staf akan secara teratur mengisinya dengan banyak koper berisi alkohol.
"Acara 'wine-time Friday' dijadwalkan ke dalam kalender elektronik sekitar 50 staf di Nomor 10, yang jelas-jelas melanggar larangan bersosialisasi di dalam ruangan selama pandemi," lapornya.
Baca Juga: Survei: Kepercayaan Publik ke Pemerintah 88,2 Persen