kievskiy.org

PBB Bahkan Sebut Wabah Virus Corona Jadi Ujian Terbesar Setelah Perang Dunia Kedua

Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona yang tengah menjangkit di seluruh dunia memang tengah diperangi oleh semua negara yang telah terkonfirmasi positif corona.

Bahkan saking masifnya penyebaran virus corona, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut bahwa wabah virus corona ini menjadi ujian terbesar yang harus dihadapi dunia setelah Perang Dunia Kedua.

PBB juga memberikan peringatan mengenai dampak panjang akibat pandemi virus corona ini, sehingga meminta masyarakat internasional untuk meningkatkan kerja sama untuk memerangi virus corona.

Baca Juga: Eddie Howe jadi Pelatih di Liga Primer Inggris Pertama yang Dipotong Gajinya

"COVID-19 adalah ujian terbesar yang kita hadapi bersama sejak Perserikatan Bangsa-Bangsa terbentuk," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres ketika meluncurkan laporan minggu ini untuk menanggapi krisis virus corona.

Seperti diberitakan Reuters yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, PBB didirikan 75 tahun yang lalu, setelah Perang Dunia Kedua.

Dalam laporan PBB yang telah diluncurkan Guterres itu di antaranya berisi tentang imbauan agar negara-negara yang terjangkit virus corona untuk mengikuti pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: DPR Harus Tunda Pembahasan Berbagai RUU hingga Darurat Kesehatan Berakhir

PBB juga meminta untuk menjalankan langkah kesehatan yang cepat guna menghentikan penyebaran virus, termasuk dengan meningkatkan pengujian, karantina, dan perawatan.

"Kita masih sangat jauh dari keadaan ideal untuk bisa secara efektif memerangi COVID-19 di seluruh dunia dan mengatasi dampak negatifnya," kata Guterres kepada wartawan saat konferensi pers melalui video.

Guterres mengatakan ia terutama sangat mengkhawatirkan Afrika dan mendesak negara-negara maju untuk berbuat lebih banyak bagi negara-negara yang kurang siap.

Menurut data Reuters, sedikitnya sudah 878.000 orang di seluruh dunia yang mengidap virus corona baru dan lebih dari 43.000 orang meninggal.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat