kievskiy.org

PBB Peringatkan Munculnya Diktaktor Baru Imbas Virus Corona, Ingatkan Soal Kebebasan Warga

Ilustrasi Privasi*
Ilustrasi Privasi* /Pixabay Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Dengan adanya pandemi virus corona atau COVID-19, banyak negara besar yang memutuskan untuk melakukan lockdown atau penguncian pada daerahnya.

Pengawasan yang ketat adalah langkah-langkah yang diadopsi untuk memantau warganya selama penguncian virus corona.

Pelapor Khusus PBB tentang Hak Privasi, Joseph Cannataci memperingatkan bahwa penguncian atau lockdown dapat mengakibatkan pencurian dari sebuah kebebasan pribadi.

Baca Juga: Mengenal Jenis-jenis Lemak serta Lokasinya di dalam Tubuh

"Kediktaktoran dan masyarakat otoriter seringkali dimulai dalam menghadapi ancaman. Itulah mengapa penting untuk waspada hari ini dan tidak memberikan semua kebabasan kita," ujar Pelapor Khusus PBB tentang Hak Privasi, Joseph Cannataci, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Independent.

Dengan adanya pandemi COVID-19, menyebabkan pemerintah menyatakan diri mereka sedang berperang merujuk musuh atau penyerang 'tak terlihat'.

Atas saran para ahli kesehatan, bahkan negara-negara yang dianggap demokrasi paling liberal di dunia sekalipun telah menerapkan tindakan karantina.

Baca Juga: Baru Gabung dengan MU pada Januari, Bruno Fernades Beri Dampak di Dalam dan Luar Lapang

Menurut Cannataci, meskipun sulit untuk menilai dengan baik setiap tindakan saat pandemi sedang berlangsung, upaya perlindungan harus dilakukan untuk memastikan respon dan proporsional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat