PIKIRAN RAKYAT - Tiongkok telah memalsukan jumlah kasus dan kematian akibat virus corona di negaranya. Demikian diungkapkan perwakilan intelijen AS.
Dilansir Aljazeera, Kamis 2 April 2020, laporan tersebut diterima Gedung Putih pada pekan lalu.
Para pejabat meminta untuk tidak memeriksa laporan itu lebih lanjut karena ini merupakan informasi rahasia.
Baca Juga: Jadon Sancho Dikabarkan Jadi Incaran MU, Marcus Rashford: Semoga Bisa Bermain Bersama
Mereka juga mengatakan bahwa laporan Tiongkok ke publik tentang kasus dan kematian negaranya sengaja dibuat tidak lengkap agar publik tidak mengetahui hal ini.
Selain itu, laporan tersebut menyimpulkan bahwa Tiongkok memberikan jumlah palsu yang sudah dimanipulasi terkait korban akibat virus ini.
Berdasarkan data dari Universitas Johnn Hopkins, Tiongkok hanya melaporkan sekitar 82.000 kasus dan 3.300 kematian.
Baca Juga: BERITA BAIK: Sudah Ada 112 Orang Sembuh dari Virus Corona di Indonesia
Dibandingkan jumlah tersebut, AS memiliki jumlah yang lebih besar dari Tiongkok dengan lebih dari 189.000 kasus dan lebih dari 4.000 kematian.