PIKIRAN RAKYAT - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengklaim aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ingin menyeret Ukraina masuk ke aliansi yang terdiri dari negara-negara barat tersebut.
Hal itu disampaikan Lavrov di saat meningkatnya ketegangan di perbatasan Rusia dan Ukraina.
Rusia dilaporkan sudah menempatkan 100.000 tentara di dekat perbatasan yang dikhawatirkan NATO sebagai tanda invasi Rusia ke Ukraina.
Rusia pada gilirannya menuntut agar NATO berjanji untuk tidak pernah mengizinkan Ukraina bergabung dengan aliansi tersebut.
Selain itu, Moskow juga meminta NATO menghentikan penyebaran senjata di dekat perbatasan Rusia dan menarik mundur pasukannya dari Eropa Timur.
Kepala Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev pada Minggu, 30 Januari 2022 membantah pihaknya akan menginvasi Rusia.
"Saat ini, mereka mengatakan bahwa Rusia mengancam Ukraina, itu benar-benar konyol," kata Patrushev, dikutip dari AP News, Senin, 31 Januari 2022.
"Kami tidak menginginkan perang dan kami tidak membutuhkannya sama sekali.” ucapnya.
Baca Juga: Ibu Kota Baru Dinamai Nusantara, Gus Yahya: Artinya NU, Santri, Pemerintah, Rakyat