kievskiy.org

Antisipasi Gelombang Kedua Wabah Corona, AS Akan Gelar Tes Antibodi

Ilustrasi Amerika Serikat dan virus corona*
Ilustrasi Amerika Serikat dan virus corona* /Pixabay Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Saat para pejabat kesehatan AS mulai berdiskusi untuk segera mencabut seruan diam di rumah saja, perusahaan-perusahaan di AS bergegas untuk mengembangkan tes antibodi corona. Tujuannya, agar mereka bisa membuat keputusan tanpa risiko jika kelak terjadi geombang kedua wabah corona.

Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional (NIAID) mengatakan kepada CNN akhir pekan lalu bahwa uji antibodi bisa menunjukkan siapa saja yang kebal terhadap COVID-19 dan mereka ini dapat kembali bekerja dengan aman.

Pertanyaannya, dapatkah tes antibodi menjadi jalan keluar bagi pemerintah dalam mengambil keputusan untuk membuka kembali suatu negara?

Baca Juga: Masih Misterius, Sumber Pembawa Virus ke Balita di Purwakarta Belum Terlacak

Apa Itu Tes Antibodi?

Dilansir laman USA TODAY, tes antibodi untuk melihat kadar antibodi dalam tubuh seseorang tidaklah sama dengan tes untuk melihat apakah seseorang terinfeksi virus penyebab COVID-19.

Tes antibodi dilakukan untuk menentukan imunitas seseorang yang sebelumnya pernah terinfeksi lalu kembali pulih. Antibodi merupakan cara tubuh mengingat bagaimana responsnya terhadap infeksi, sehingga sel kekebalan siap untuk melawan virus yang sama. Hal ini juga menurunkan risiko adanya infeksi ulang.

Tes antibodi mendeteksi dua sistem kekebalan dalam sel darah, yaitu Immunoglobulin M (IgM) dan Immunoglobulin G (IgG). Antibodi IgM adalah garis pertahanan pertama, muncul dalam beberapa hari infeksi. Sementara antibodi IgG datang belakangan, saat tubuh mulai membersihkan infeksi.

Baca Juga: Termasuk Sumedang, PSBB Bandung Raya Akan Diusulkan Pekan Depan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat