PIKIRAN RAKYAT - Imunitas tubuh lewat antibodi menjadi kunci dalam pencegahan virus corona COVID-19 yang kini sedang merajalela di dunia.
Namun, studi Organisasi Kesehatan Dunia, WHO menyebut bahwa antibodi ini baru dimiliki sekitar dua persen dari populasi dunia.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian, studi ini dilakukan untuk mengetahui apakah pandemi akan berakhir setelah lockdown berakhir.
Baca Juga: Jelang Ramadhan 1441 H, Pemprov Jatim Gelar Pasar Sembako Murah di Jatim Expo
Pasalnya, manusia membutuhkan antibodi agar bisa bertahan melawan virus yang mewabah.
Istilah herd immunity digunakan saat antibodi tersebut telah muncul di sebagian besar umat manusia sehingga wabah bisa menghilang tanpa jejak seperti Flu Spanyol.
Sayang, persentase yang masih terlalu kecil membuktikan bahwa pandemi virus corona COVID-19 akan terus berlanjut.
Baca Juga: Doakan Pegawai yang Tak Bisa WFH, Lukman Sardi: Semoga Selalu dalam Lindungan Tuhan
"Melonggarkan pembatasan bukanlah akhir pandemi di negara mana pun," ucap Dirjen WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Senin 20 April 2020.