PIKIRAN RAKYAT - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menggulirkan pernyataan kontroversi, terkait wabah Covid-19.
Ia mengusulkan disinfektan disuntikkan ke tubuh untuk mencegah virus corona.
Trump pada konferensi pers Kamis, 23 April 2020 waktu setempat mengatakan, bahwa para ilmuwan harusnya menggali lebih dalam apakah masuknya sinar matahari atau disinfektan ke dalam tubuh pasien COVID-19 berpotensi membantu mengobati penyakit itu.
Keesokan harinya, ia mengklarifikasi ucapan tersebut, bahwa pernyataan itu adalah sarkasme.
Baca Juga: Peneliti Hong Kong Curiga Wabah COVID-19 Gelombang I Tiongkok 4 Kali Lebih Besar dari Data
Trump mengaku dirinya menjadi sarkastik ketika mengusulkan kemungkinan penggunaan suntik disinfektan di dalam tubuh manusia untuk melawan virus corona.
Trump, Sabtu, 25 April 2020 WIB, berupaya mengubah pernyataan itu sambil tampaknya juga terus mendorong teorinya, bahwa disinfektan dan sinar matahari pada akhirnya dapat membantu di dalam tubuh.
"Saya sedang melontarkan pertanyaan secara sarkastik kepada wartawan seperti Anda hanya untuk melihat apa yang bakal terjadi," katanya kepada awak media, Jumat waktu AS.
Pernyataannya pada Kamis, yang diarahkan kepada para dokter di ruangan gugus tugas COVID-19, tidak dianggap sebagai sarkasme.
Baca Juga: Dokter Beri Peringatan, Virus Corona Bisa Menyebabkan Stroke Mendadak pada Remaja
Kerap menekankan soal isu tersebut pada Jumat, Trump mengatakan ia tidak mendorong masyarakat untuk menelan disinfektan.
Profesional kesehatan telah mengimbau masyarakat agar sering mencuci tangan mereka dengan sabun atau pembersih tangan guna membantu menghentikan penyebaran virus.
"Saya rasa bahwa disinfektan di tangan dapat memilik efek yang sangat bagus," katanya.
"Matahari dan panas serta kelembaban melenyapkan itu. Dan ini dari tes, mereka telah melakukan tes ini selama ... beberapa bulan. Dan hasilnya, saya katakan, "Ya, bagaimana kita melakukan itu di dalam tubuh atau bahkan di luar tubuh dengan tangan dan disinfektan, yang saya rasa akan berhasil."
Baca Juga: Cek Fakta: Ramai Isu Kim Jong-un Meninggal Dunia di Usia 36 Tahun
Pernyataan Trump sebelumnya soal isu tersebut mengundang kekhawatiran bahwa orang-orang yang cemas mungkin meracuni diri mereka sendiri untuk berupaya melawan virus, memancing suara para dokter dan pakar kesehatan dunia untuk mendesak warga agar tidak meminum atau menyuntikkan disinfektan.**