kievskiy.org

Rusia dan Ukraina Makin Tegang, Amerika Serikat dan Inggris Disebut Ciptakan Kebohongan

Ilustrasi kepalsuan yang dibuat Amerika Serikat dan Inggris di tengah memanasnya hubungan Rusia dan Ukraina.
Ilustrasi kepalsuan yang dibuat Amerika Serikat dan Inggris di tengah memanasnya hubungan Rusia dan Ukraina. /Pixabay/pixel201

PIKIRAN RAKYAT - Amerika Serikat (AS) dan Inggris disebut memberikan kebohongan dengan menciptakan realita palsu dalam ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh duta besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva.

Hubungan Rusia dan Ukraina telah memanas sejak beberapa waktu lalu dan saat ini semakin tinggi dengan adanya pernyataan dari pemberontak Ukraina yang menyebutkan bahwa serangan mortir dihujankan pada 17 Februari 2022 waktu setempat ke Ukraina Timur.

Selain itu, AS merupakan salah satu negara yang juga turut mengomentari ketegangan yang terjadi di Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Wartawan Senior India Bunuh Diri di Ruang Redaksi, Diduga karena Gaji 60 Bulan Tak Dibayar

Bahkan, pada beberapa waktu lalu, Presiden AS, Joe Biden memberikan peringatan kepada warganyan yang ada di Ukraina untuk segera angkat kaki karena ketegangan dengan Rusia dinilai berpotensi menyebabkan perang.

Namun, dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Lyudmila Vorobieve berujar jika AS dan Inggris justru menciptakan kenyataan palsu kepada masyarakat.

"Washington dan London lebih banyak berteriak-teriak soal dugaan niatan kami untuk menyerang Ukraina dan mereka membicarakan ini setiap hari. Media barat juga melakukan hal yang sama," kata Lyudmila Vorobieva.

Baca Juga: Di Tengah Ketegangan dengan Ukraina, Dubes Rusia Ungkap Hal Tak Terduga Soal Masa Lalu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat