kievskiy.org

AS Tuding Tiongkok sebagai Dalang Pencurian Data Penelitian COVID-19

ILUSTRASI. Peretas mencoba membongkar keamanan siber.*
ILUSTRASI. Peretas mencoba membongkar keamanan siber.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Para pejabat Amerika Serikat (AS) pada Rabu 13 Mei 2020 memperingatkan para ilmuwan dan pejabat kesehatan masyarakat untuk pencurian data melalui siber.

Pasalnya para peretas yang memiliki hubungan dengan Tiongkok membobol organisasi Amerika Serikat yang melakukan penelitian terhadap COVID-19.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi COVID-19, Penjualan Mobil Listrik Eropa Justruk Melonjak Naik Lebih dari 50%

Dalam sebuah pernyataan bersama, Biro Investigasi Federal dan Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan FBI sedang menyelidiki pembobolan digital di organisasi AS oleh "pelaku siber" yang berhubungan dengan Tiongkok.

Baca Juga: Bacaan Salat Tarawih Ramadhan 1441 H: Surat Al-Ma'un dan Terjemahannya

Berdasarkan pemantauan, pelaku siber itu "berusaha mengidentifikasi dan secara ilegal memperoleh kekayaan intelektual yang berharga (IP) dan data kesehatan masyarakat terkait dengan vaksin, perawatan, dan pengujian dari jaringan dan personel yang berafiliasi dengan penelitian COVID-19."

Baca Juga: Libur Lebaran 2020, BNI Prediksi Kebutuhan Uang Tunai Menurun

Pernyataan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang identitas target atau peretas. Kedutaan Besar Tiongkok di Washington mengutuk tuduhan itu sebagai "kebohongan."

Baca Juga: 23.000 Santri Tak Pulang Kampung, Ganjar Pranowo Jamin Hidup Mereka dengan Rp2,3 Miliar Bantuan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat