kievskiy.org

Roundup: Serangan Rusia ke Ukraina hingga Dampak Ketegangannya terhadap Indonesia

Anggota Layanan Penjaga Perbatasan Negara Ukraina menghadiri sesi pelatihan di dekat perbatasan dengan Belarus dan Polandia di wilayah Volyn, Ukraina 16 November 2021. Rusia melancarkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari 2022, membuat situasi semakin memanas hingga ketegangan kedua negara makin meningkat.
Anggota Layanan Penjaga Perbatasan Negara Ukraina menghadiri sesi pelatihan di dekat perbatasan dengan Belarus dan Polandia di wilayah Volyn, Ukraina 16 November 2021. Rusia melancarkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari 2022, membuat situasi semakin memanas hingga ketegangan kedua negara makin meningkat. /Reuters/Gleb Garanich.

PIKIRAN RAKYAT - Situasi di Ukraina memanas setelah Rusia melancarkan serangan pada Kamis 24 Februari 2022. Ketegangan kedua negara meningkat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan operasi militer ke Donbass.

Atas situasi tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan darurat militer, dia mendesak warga sipil untuk mengamankan diri.

Invasi Rusia ke Ukraina tersebut menurut Perdana Menteri Inggris Boris Johnson merupakan bencana bagi benua Eropa. Bahkan dia menerangkan, akan berbicara dengan sesama pemimpin G7 dan menyerukan pertemuan darurat semua pemimpin NATO.

Sementara itu, dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada Rabu 23 Februari 2022, diplomat senior Ukraina Sergey Kislitsa menegaskan bahwa, Tuhan akan mengadili pihak yang bersalah atau melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Baca Juga: Bergidik Baca Isi Chat Kalina Ocktaranny, Pihak Vicky Prasetyo: Saya Minta Kamu Bertaubat

"Sekitar 48 menit yang lalu, presiden Anda (Vladimir Putin) menyatakan perang terhadap Ukraina," katanya kepada perwakilan Rusia, Vassily Nebenzia.

"Tapi tidak ada api penyucian bagi penjahat perang. Mereka langsung pergi ke neraka," katanya, dikutip dari RT.com pada Kamis 24 Februari 2022.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta seluruh dunia berupaya menghentikan agresi Rusia ke Ukraina.

"Saya sudah mendesak para pemimpin dunia untuk memberi sanksi keras kepada Vladimir Putin. Bersama-sama kita harus selamatkan Ukraina, selamatkan negara demokrasi, kita harus lakukan ini," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat