kievskiy.org

Ceritakan Proses Penguburan Korban Virus Corona, Seorang Direktur Pemakaman: Itu Menyayat Hati

ILUSTRASI pemakaman keluarga yang meninggal dunia.*
ILUSTRASI pemakaman keluarga yang meninggal dunia.* /pixabay pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Direktur pemakaman, Paul Cuthell mengatakan, bahwa virus corona telah membuat keluarga tidak memiliki kesempatan untuk melihat orang yang dicintai terakhir kalinya.

Adanya virus corona membuat jumlah pelayat dalam pemakaman sangat terbatas dan banyak layanan harus disiarkan secara online.

Direktur pemakaman Paul Cuthell berdiri di kuburan yang sunyi dan mengucapkan beberapa doa untuk korban COVID-19 yang berusia 90 tahun yang baru saja dibaringkan untuk beristirahat.

Baca Juga: Efek COVID-19, Pasar Mobil Indonesia Turun hingga 90,6 Persen di Bulan April

Paul sebelumnya telah menguburkan istri dari pria itu, pada 20 tahun yang lalu dan satu-satunya kerabat yang masih hidup adalah dua sepupunya yang telah berusia 70-an.

Namun, mereka tidak dapat hadir di acara pemakaman karena tengah mengasingkan diri.

"Itu menyayat hati," kata Paul, yang menjalankan bisnis di Skotlandia tengah, Inggris, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Mirror.

Baca Juga: BERITA BAIK, Kematian akibat COVID-19 di Italia Turun ke Level Terendah sejak 9 Maret 2020

"Satu-satunya orang yang hadir adalah saya sendiri, seorang kolega dan tiga staf pemakaman. Saya merasa tidak bisa pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun dan doa sebagai ucapan terima kasih atas hidupnya," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat