kievskiy.org

Tingkah Tentara Israel Makin Membabi Buta, Gerebek Rumah dan Tahan 7 Warga Palestina

Ilustrasi, tentara Israel yang telah menembaki warga Palestina
Ilustrasi, tentara Israel yang telah menembaki warga Palestina /Pixabay,com

PIKIRAN RAKYAT - Pasukan Israel dilaporkan menahan tujuh warga Palestina dari berbagai bagian di Tepi Barat pada Selasa, 1 Maret 2022.

Sumber keamanan mengatakan pasukan Israel menangkap kembali seorang mantan tahanan setelah menyerbu dan menggeledah rumahnya di kota Kafr Ni'ma, sebelah barat Ramallah.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari English Wafa, pasukan bersenjata berat itu kemudian menangkap warga lain setelah menggeledah rumah keluarganya di kota Ni'lin, barat laut Ramallah.

Sementara di kota, tentara kembali menangkap lima orang lainnya. Namun, mereka dibebaskan setelah berjam-jam diinterogasi.

 
 
Tidak hanya itu, di distrik Nablus, berbagai sumber mengkonfirmasi serangan serupa di kota Beit Furik, tenggara kota, yang mengakibatkan penahanan warga.

Di Tepi Barat utara, pasukan khusus Israel yang mengendarai kendaraan dengan pelat nomor Palestina menyelinap masuk ke kamp pengungsi Jenin dan menangkap kembali seorang mantan tahanan.

Tentara bersenjata berat juga dilaporkan menerobos masuk ke kota Jalamah, utara Jenin.

 
Mereka menangkap kembali warga lain dan menyita ponselnya setelah masuk secara paksa dan menggeledah rumah keluarganya.
 
Baca Juga: Tragedi Berdarah Perayaan Isra Miraj di Palestina, 2 Orang Ditangkap dan 31 Terluka Akibat Serangan Israel

Di Tepi Barat selatan, kendaraan militer menyerbu kota Za'atara, tenggara Betlehem, tempat tentara menahan seorang aktivis Fatah.

 
Di distrik Hebron, tentara bersenjata melakukan serangan di kota Hahul, utara kota Tepi Barat selatan.
 
Di lokasi tersebut, tentara Israel dilaporkan menangkap warga lain setelah menembak kakinya.

Menurut laporan kantor berita Palestina, Wafa, Pasukan Israel sering menyerbu rumah-rumah Palestina hampir setiap hari di Tepi Barat.

 
 
Dalam aksinya, mereka berdalih mencari warga Palestina yang "dicari", hingga memicu bentrokan dengan penduduk.

Penggerebekan yang juga berlangsung di daerah-daerah di bawah kendali penuh Otoritas Palestina ini dilakukan tanpa perlu surat perintah penggeledahan.

 
Militer Israel melakukan penggerebekan kapan pun dan di mana pun mereka memilih, sesuai dengan kekuatan sewenang-wenangnya.

Di bawah hukum militer Israel, komandan militer memiliki otoritas eksekutif, legislatif, dan yudisial penuh atas 3 juta warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat. 

 
Sayangnya, negara Palestina tidak memiliki suara dalam bagaimana otoritas ini dijalankan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat