PIKIRAN RAKYAT - Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin merespons terkait pernyataan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe untuk melonggarkan prinsip non-nuklir Jepang dan mempertimbangkan untuk menampung senjata strategis AS untuk meningkatkan keamanan di tengah gejolak geopolitik.
"Politisi Jepang telah sering menyebarkan kekeliruan terkait dengan Taiwan dan bahkan terang-terangan membuat pernyataan palsu yang melanggar tiga prinsip non-nuklir negara itu," kata Wang Wenbin pada Selasa, 1 Maret 2022.
Prinsip-prinsip tersebut meliputi larangan memiliki, memproduksi, atau mengizinkan penggunaan senjata nuklir.
Jepang, satu-satunya negara yang pernah diserang dengan senjata nuklir, telah mengadopsi konstitusi pasif setelah kekalahan telak dalam Perang Dunia II.
Baca Juga: Pengamat Militer Peringatkan Indonesia Bisa Bernasib Sama Seperti Ukraina: Kita Ini Dikepung
Sebelumnya, Shinzo Abe mengatakan bahwa Jepang seharusnya tidak lagi menganggap "tabu" untuk mempertimbangkan memiliki senjata nuklir di negaranya.
Dia mencatat bahwa beberapa negara anggota NATO menjadi tuan rumah senjata AS di bawah perjanjian berbagi nuklir dengan Washington.
"Kita perlu memahami bagaimana keamanan dipertahankan di seluruh dunia," kata Shinzo Abe dalam sebuah wawancara televisi pada Minggu, 28 Februari 2022.
Abe juga meminta AS untuk berkomitmen untuk melakukan intervensi militer jika Taiwan diserang oleh China, sebagai cara mengakhiri strategi "ambiguitas" dalam masalah tersebut.Konflik militer China dan Taiwan akan menjadi lebih genting bagi keamanan Jepang, kata Abe.