PIKIRAN RAKYAT – Resimen militer sayap kanan Ukraina menjadi perbincangan hangat di antara masyarakat global, setelah berhasil kejutkan mental Presiden Vladimir Putin di hari keenam invasi Rusia.
Unit Azov didirikan dan dipimpin oleh Andriy Biletsky Pada 2010 dengan dasar ideologi Nazi dan nasionalisme yang ekstrim.
Biletsky mengklaim tujuan nasional Ukraina adalah memimpin ras kulit putih dunia dalam perang salib terakhir melawan ras inferior yang dipimpin bangsa Semit.
Setelah 4 tahun berdiri, unit Azov menerima dukungan dari menteri dalam negeri Ukraina pada 2014, karena pemerintah mengakui militernya terlalu lemah untuk melawan separatis pro-Rusia.
Baca Juga: Sumpah Joe Biden ke Vladimir Putin: Militer Rusia Kami Lemahkan Selama Bertahun-tahun
Akhirnya Ukraina mengandalkan pasukan sukarelawan paramiliter, dengan pendanaan pribadi oleh oligarki.
Sumbangan dana terbesar datang dari Igor Kolomoisky, seorang miliarder raja energi dan gubernur wilayah Dnipropetrovsk kala itu.
Selain Azov, Kolomoisky mendanai batalyon sukarelawan lainnya seperti unit Dnipro 1 dan Dnipro 2, Aidar serta Donbas.
Azov menerima dana awal dan bantuan dari oligarki lain yaitu Serhiy Taruta, gubernur miliarder wilayah Donetsk.