kievskiy.org

Pembubaran Warga Hong Kong saat Demonstrasi 'Berjuang untuk Kebebasan' dari Campur Tangan Tiongkok

Polisi Hong Kong pada Minggu menembakkan gas air mata dan semprotan merica untuk membubarkan ribuan orang, dalam demonstrasi terbesar sejak pembatasan pergerakan akibat wabah COVID-19.
Polisi Hong Kong pada Minggu menembakkan gas air mata dan semprotan merica untuk membubarkan ribuan orang, dalam demonstrasi terbesar sejak pembatasan pergerakan akibat wabah COVID-19. /AFP / ISAAC LAWRENCE

PIKIRAN RAKYAT - Polisi Hong Kong melakukan pembubaran paksa pada gelombang demonstrasi warga yang menolak cengkaram Tiongkok.

Polisi Hong Kong pada Minggu menembakkan gas air mata dan semprotan merica untuk membubarkan ribuan orang, dalam demonstrasi terbesar sejak pembatasan pergerakan akibat wabah COVID-19.

Para pengunjuk rasa itu menggelar aksi protes terhadap rencana Beijing untuk secara langsung memberlakukan undang-undang keamanan nasional di kota itu.

Kerumunan tampak memadati distrik perbelanjaan yang ramai di Causeway Bay.

Baca Juga: Ajat Sudrajat Larang Ibunya Nonton Laga Final Persib, Mak Ae Pilih Mengurung Diri dan Berdoa

Di tempat itu, para pemrotes meneriakkan, "Revolusi zaman kita. Bebaskan Hong Kong," "Berjuang untuk kebebasan, Dukung Hong Kong," dan "Kemerdekaan Hong Kong, satu-satunya jalan keluar."

Protes itu adalah yang pertama terjadi sejak Beijing mengusulkan undang-undang keamanan nasional pada Kamis pada 21 Mei 2020.

Rangkaian aksi unjuk rasa telah menimbulkan tantangan baru bagi Presiden Tiongkok, Xi Jinping ketika pihak berwenang berupaya menjinakkan penentangan publik terhadap pengetatan kontrol Tiongkok di pusat keuangan global itu.

Demonstrasi tersebut berlangsung di tengah kekhawatiran atas nasib formula "satu negara, dua sistem", yang telah berlaku di Hong Kong sejak bekas koloni Inggris itu dikembalikan kepada pemerintahan Tiongkok pada 1997.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat