PIKIRAN RAKYAT - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini telah menyetop sementara uji klinis hidroklorokuin sebagai pengobatan yang potensial untuk virus corona, pada Senin, 25 Mei 2020 kemarin.
Padahal sebelumnya, klorokuin menjadi salah satu obat yang disiapkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, sebagai salah satu cara pengobatan penyakit COVID-19.
Seperti yang diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, pada 23 Maret 2020 lalu, Presiden Jokowi menyampaikan telah menyiapkan obat klorokuin yang merupakan hasil produk negara sendiri yang diproduksi oleh Kimia Farma.
Baca Juga: 5 Manfaat Kesehatan dari Penggunaan Chanca Piedra, Salah Satunya Meredakan Encok
Pada kesempatan itu, Jokowi menjelaskan bahwa obat klorokuin merupakan pilihan alternatif untuk menyembuhkan pasien COVID-19.
"Klorokuin ini bukan obat firs line tetapi obat second line karena memang obat COVID-19 belum ada," kata Jokowi saat konferensi pers di Wisma Atlet pada 23 Maret 2020 lalu.
Meskipun obat klorokuin ini bukan obat yang utama untuk menangani pasien COVID-19, tetapi Jokowi telah menyetok banyak obat ini.
Baca Juga: Mal di Bekasi Dikabarkan Buka Kembali Setelah Dikunjungi Jokowi, Simak Faktanya
Pemerintah telah menyetok 3 juta obat klorokuin untuk membantu dan mengobati pasien virus corona, berdasarkan rekomendasi atau resep dari dokter.