kievskiy.org

Saat Dihadapi 1,8 Juta Kasus Corona hingga Demonstrasi Besar, Trump Cuma Gerutu Lewat Twitter

DONALD Trump ancam akan tutup Twitter karena merasa platform tersebut dapat menjadi sensor politik di Amerika.*
DONALD Trump ancam akan tutup Twitter karena merasa platform tersebut dapat menjadi sensor politik di Amerika.* /AFP / Olivier DOULIERY AFP / Olivier DOULIERY

PIKIRAN RAKYAT - Kekacauan dan krisis yang tengah melanda Amerika Serikat telah sampai di depan pintu Presiden pada Sabtu malam.

Di jalan para pengunjuk rasa meneriakkan 'aku tidak bisa bernapas' dan 'Persetan Donald Trump!'.

Bentrok pun tidak dapat dihindari antara para massa dengan Dinas Rahasia dan polisi di luar Gedung Putih.

Baca Juga: Lagu Keke Bukan Boneka Diprotes Pencipta dan Penyanyi Asli, Kekeyi: Aku Buat Sendiri

Kejadian itu menjadi peringatan yang mendalam setelah tiga tahun kedamaian dan kemakmuran menyelimuti Amerika Serikat.

Saat ini Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, tengah berada dalam bahaya, ia kewalahan dengan berbagai bencana yang terjadi dimulai dengan pandemi virus corona, kemerosotan ekonomi yang menelan biaya sekiranya 40 juta pekerjaan dan meningkatnya keresahan sosial.

"Jika pernah ada waktu kita membutuhkan kepemimpinan di Gedung Putih, sekaranglah saatnya, untuk membantu menyembuhkan bangsa kita," ujar anggota kongres Demokrat Val Demings dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman The Guardian.

Baca Juga: Jadwal BTS Festa 2020, Bentuk Perayaan Ulang Tahun Debut ke-7

"Tapi saya tidak tahu mengapa saya berharap presiden ini melakukan sesuatu yang belum pernah dia lakukan sebelumnya dan kita belum pernah melihat sebelumnya," tambahnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat