kievskiy.org

Studi Menyebut Kebanyakan Penderita COVID-19 Tidak Tularkan Penyakitnya Pada yang Lain, Benarkah?

ILUSTRASI COVID-19.*
ILUSTRASI COVID-19.* //PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Universitas Hong Kong baru saja merilis hasil studi terbarunya mengenai pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia.

Studi tersebut melibatkan sekitar 1000 kasus COVID-19 di Hong Kong yang diambil dari periode 23 Januari - 28 April 2020.

Hasilnya menunjukan sekitar 70 persen dari penderita COVID-19 tak tularkan penyakit tersebut kepada masyarakat yang lainnya.

Baca Juga: Di Tengah Wabah Corona, Otoritas Tiongkok Berencana Hancurkan Komplek Pemakaman Etnis Uyghur

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Daily Mail, kasus COVID-19 yang terjadi di daerah Hong Kong bukan terjadi akibat banyaknya jumlah kasus penularan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dibuat oleh 8 orang ilmuwan, kasus pandemi COVID-19 di Hong Kong bisa dibilang terjadi akibat adanya super spreader (atau penyebar super).

Mereka mengambil data dari penelitian ini berdasarkan informasi mendetail terkait lokasi dan waktu yang mungkin terjadi penularan COVID-19 yang dialami oleh para penderita.

Hasilnya 20 Persen dari para penyebar super ini bertanggung jawab terhadap 80 penularan kasus COVID-19 yang terjadi di sana.

Baca Juga: Heboh Demo George Floyd saat Wabah Corona, Pertama Kalinya New York Tak Ada Kasus Kematian COVID-19

"Penyebaran super ini terjadi lebih dari yang kita perkirakan. Lebih dari apa yang bisa dijelaskan secara kebetulan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat