kievskiy.org

Pentagon Tuding Pasukan Rusia Menderita Kekurangan Besar Akibat Perlawanan Gigih dari Militer Ukraina

Markas Pentagon di Virginia, AS.
Markas Pentagon di Virginia, AS. /Pixabay/12019


PIKIRAN RAKYAT - Seorang pejabat Pentagon AS menyebut pasukan Rusia menderita kekurangan besar setelah 3 pekan melancarkan invasi di Ukraina. Para komandan militer Rusia juga disebut terus berjuang untuk mempertahankan pasukannya berada di Ukraina.

Pejabat Pentagon dengan syarat anonim itu juga mengklaim sebagian besar pasukan Rusia terhenti akibat adanya perlawanan dari militer Ukraina.

"(Pasukan Rusia) pada dasarnya dibekukan di seluruh negeri di berbagai garis sumbu, berjuang untuk mengisi bahan bakar diri mereka sendiri dan memberi makan pasukan mereka dan untuk memasok mereka dengan senjata dan amunisi," kata pejabat Departemen Pertahanan AS itu, dikutip dari Newsweek, Jumat, 18 Maret 2022.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Bandung Melandai, Kebijakan Ganjil Genap Masih Berlaku?

Lebih lanjut, ia juga menyebut saat ini pasukan Rusia lebih mengandalkan bom bodoh (dumb bomb) daripada bom berpemandu presisi dalam pertempuran di Ukraina.

Menurut pejabat Pentagon itu, penggunaan bom bodoh mengindikasikan bahwa Rusia kemungkinan besar mengalami kekurangan dan masalah keberlanjutan.

"Mereka jelas tidak siap untuk serangan balik yang mereka dapatkan dari Ukraina," ujarnya.

Sebagai informasi, bom bodoh tidak dipandu sehingga berpeluang besar kehilangan target.

Sebelumnya diberitakan, militer Ukraina mengklaim pasukan Rusia saat ini hampir kehabisan rudal balistik taktis dan kemudian menggunakan senjata secara sembarangan atau menembak tanpa pandang bulu.

Baca Juga: Krisdayanti Jadi Sasaran Emak-emak usai Komentari Mahalnya Harga Minyak Goreng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat