kievskiy.org

Gertakan AS dan NATO bak Tak Berdampak ke Rusia, China Sebut Sebentar Lagi Ukraina akan Jadi 'Kuburan'

Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev menduga bahwa Amerika Serikat dan sekutunya sedang mencoba menghancurkan negaranya dengan memanfaatkan krisis Ukraina.
Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev menduga bahwa Amerika Serikat dan sekutunya sedang mencoba menghancurkan negaranya dengan memanfaatkan krisis Ukraina. /Reuters/Maxim Shemetov

PIKIRAN RAKYAT - Hingga saat ini belum ada tanda-tanda invasi Rusia ke Ukraina akan berakhir.

Surat kabar China Global Times memberitakan sebuah analisis jika invasi Rusia di Ukraina bisa menjadi katalis bagi 'pemakaman' hegemoni Amerika Serikat dan akhir dari dominasi mata uang dolar di dunia.

Sang penulis artikel percaya, Washington berencana menggunakan konflik di Ukraina untuk melemahkan Moskow.

AS sangat ganas dalam memanfaatkan situasi tersebut demi memperoleh keuntungan ekonomi dan politik.

Baca Juga: Inggris Mulai Rasakan Serangan 'Perang Total' ke Rusia, Siap-Siap Krisis Pasokan Gas

Selain itu, AS juga menciptakan hambatan bagi Eropa untuk mencapai otonomi strategis.

Namun, kebijakan sanksi terhadap Rusia tidak didukung oleh banyak negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Netralitas sebagian besar negara dan wilayah tidak diragukan lagi memberikan pukulan bagi Amerika Serikat dan negara-negara Barat," katanya.

"Itu yang digunakan untuk memutuskan posisi geopolitik apa yang harus diambil negara lain," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat